Powell, bersama dengan beberapa koleganya, telah menggarisbawahi bahwa bank sentral harus memastikan pungutan baru tidak menyebabkan inflasi meningkat persisten.
Trump telah mengguncang Wall Street dengan berulang kali mengkritik Powell dan menyarankan ia memiliki wewenang untuk mencopot Gubernur The Fed sebelum masa jabatannya berakhir.
Saham AS merosot pada Senin karena para pedagang mempertimbangkan kemungkinan Powell dipecat, di mana indeks S&P 500 turun lebih dari 3%.
Menurut orang-orang yang mengetahuinya, Trump secara pribadi sudah bertanya kepada para penasihatnya tentang kemungkinan memecat Powell, sementara beberapa pejabat pemerintah telah memperingatkannya agar tidak melakukannya.
Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett pada Jumat mengatakan kepada wartawan bahwa Trump sedang mempelajari pertanyaan apakah dia bisa memecat Powell.
Meski ekonomi AS tumbuh pada tingkat yang sehat tahun lalu—di kecepatan 2,4% pada kuartal keempat—para ekonom memprediksi penurunan investasi bisnis dan konsumsi akibat tarif mendorong perlambatan akhir tahun ini.
Sementara itu, perkembangan dalam menurunkan inflasi kembali ke target The Fed sebesar 2% telah terhenti, tetapi pertumbuhan harga melambat lagi pada Maret, dengan indeks harga konsumen naik 2,4% dari tahun sebelumnya.
Penurunan bulan lalu itu mendorong beberapa pengamat The Fed, dan Trump, untuk memperbarui seruan agar bank sentral menurunkan suku bunga guna mengatasi perlambatan pertumbuhan.
Presiden AS itu melontarkan omelan pada Powell minggu lalu tepat sebelum Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat poin menjadi 2,25%. Trump berulang kali mengeluhkan The Fed yang tidak menurunkan suku bunga dengan cepat.
Namun, para pembuat kebijakan di kawasan euro bergulat dengan pertumbuhan yang sudah rendah. Inflasi di sana juga berada di jalur yang lebih jelas menuju target 2% ECB, memberi mereka ruang untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut. Di AS, para pejabat The Fed khawatir dengan lambatnya laju disinflasi dan tak sedikit yang cemas tarif dapat memicu kembali tekanan harga.
Komentar Trump muncul saat para gubernur bank sentral dan pembuat kebijakan ekonomi dari seluruh dunia akan bertemu di Washington minggu ini untuk menghadiri pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.
"Saya tidak senang dengannya [Powell]. Saya sudah memberitahunya. Dan oh, jika saya ingin dia keluar, dia akan segera keluar dari sana dengan sangat cepat, percayalah," kata Trump kepada wartawan pada pertemuan dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
Dalam pidatonya minggu lalu di Economic Club of Chicago, Powell mengatakan The Fed harus memastikan tarif tidak memicu masalah inflasi. Dia menambahkan bahwa stabilitas harga sangat penting untuk mencapai pasar tenaga kerja yang kuat.
Gubernur The Fed, bersama dengan rekan-rekannya, mengatakan bahwa para pejabat ingin menunggu kejelasan yang lebih detail mengenai dampak ekonomi dari berbagai perubahan kebijakan pemerintah sebelum menyesuaikan biaya pinjaman.
Powell juga mengatakan bahwa independensi bank sentral "adalah masalah hukum," dan bahwa "kami tidak dapat dicopot kecuali karena alasan tertentu."
(bbn)





























