Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/04/2025) pagi waktu Vatikan mengundang gelombang duka dari seluruh penjuru dunia. Para kepala negara dan pemimpin pemerintahan menyampaikan belasungkawa mereka atas kepergian pemimpin Gereja Katolik yang dikenal karena sikap rendah hati, kepeduliannya terhadap kaum miskin, dan perjuangannya bagi perdamaian dunia.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut Paus Fransiskus sebagai sosok yang menginspirasi jutaan orang, melampaui batas-batas Gereja Katolik.

"Hari ini, dunia berduka atas kepergian Paus Fransiskus. Ia menginspirasi jutaan orang, jauh melampaui Gereja Katolik, lewat kerendahan hati dan kasihnya yang tulus kepada mereka yang kurang beruntung," tulisnya. "Saya ikut berduka bersama semua orang yang merasakan kehilangan mendalam ini. Semoga mereka menemukan penghiburan dalam keyakinan bahwa warisan Paus Fransiskus akan terus membimbing kita menuju dunia yang lebih adil, damai, dan penuh kasih."

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenang Paus Fransiskus sebagai pembela kaum lemah.

"Sepanjang masa kepausannya, Paus Fransiskus selalu berpihak pada yang paling rentan dan paling rapuh, dan ia melakukannya dengan kerendahan hati yang luar biasa. Di tengah zaman yang dipenuhi perang dan kekerasan, ia memiliki kepekaan terhadap penderitaan sesama."

Sementara itu, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menyoroti pengaruh besar Paus Fransiskus bagi umat Katolik dan dunia.

"Dengan wafatnya Paus Fransiskus, hampir satu setengah miliar umat Katolik kehilangan seorang pemimpin penting — baik secara moral maupun spiritual. Ia akan dikenang karena kerendahan hatinya, perjuangannya melawan kemiskinan dan ketidakadilan sosial, serta komitmennya membela martabat setiap manusia," ujarnya. Kristersson juga mengenang kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Swedia pada tahun 2016, dalam peringatan 500 tahun Reformasi Gereja.

Perdana Menteri Belanda Dick Schoof memuji Paus sebagai panutan bagi banyak orang.

"Komunitas Katolik global berpamitan pada seorang pemimpin yang menyadari urgensi masalah zaman ini dan berani menyuarakannya. Dengan gaya hidupnya yang sederhana, tindakan penuh kasih, dan pelayanan tanpa pamrih, Paus Fransiskus menjadi teladan — bukan hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi banyak orang di luar itu. Kami mengenangnya dengan penuh hormat."

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez juga menyampaikan duka cita mendalam. "Saya berduka atas wafatnya Paus Fransiskus. Komitmennya terhadap perdamaian, keadilan sosial, dan kaum rentan meninggalkan warisan yang mendalam. Beristirahatlah dalam damai."

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyebut Paus Fransiskus sebagai “seorang tokoh besar dan gembala sejati.”

"Paus Fransiskus telah kembali ke rumah Bapa," kata Meloni dalam pernyataannya di platform X. "Berita ini membuat kami sangat berduka, karena kita telah kehilangan seorang tokoh besar dan seorang gembala sejati."
Meloni menambahkan, "Saya memiliki kehormatan untuk menikmati persahabatannya, nasihatnya, dan ajarannya, yang tak pernah surut bahkan di saat-saat ujian dan penderitaan."

Perdana Menteri India Narendra Modi turut menyampaikan kesedihannya. Ia juga mengenang pertemuannya dengan Paus Fransiskus. 

"Saya sangat berduka atas wafatnya Yang Mulia Paus Fransiskus. Dalam momen duka dan perenungan ini, saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada komunitas Katolik global. Paus Fransiskus akan selalu dikenang sebagai mercusuar kasih sayang, kerendahan hati, dan keberanian spiritual oleh jutaan orang di seluruh dunia," ungkap Modi via X.

"Saya mengenang pertemuan kami dengan penuh kehangatan dan merasa sangat terinspirasi oleh komitmennya terhadap pembangunan yang inklusif dan menyeluruh. Kasihnya kepada rakyat India akan selalu kami kenang. Semoga jiwanya memperoleh kedamaian abadi dalam pelukan Tuhan."

Paus Fransiskus secara pribadi telah meminta agar upacara pemakamannya tidak megah, melainkan sederhana dan khusyuk. Ia ingin seluruh rangkaian pemakaman difokuskan pada inti ajaran Kristiani, yaitu kebangkitan Kristus dan pengharapan akan kehidupan kekal.

“Ritus yang diperbarui ini berupaya semakin menekankan bahwa pemakaman seorang Paus bukanlah pemakaman tokoh berkuasa duniawi, melainkan seorang gembala dan murid Kristus,"  jelas Uskup Agung Ravelli seperti dikutip dari Vatican News.

(del)

No more pages