Rencanannya, proyek ekspansi ini akan menambah kapasitas angkutan batu bara PTBA ke level 20 juta ton per tahun nantinya.
“Kalau secara debt equity ratio di PTBA itu baru 0,6, itu masih jauh di bawah, masih punya ruang lah kalau kita mau melakukan pinjaman untuk menyelesaikan capex,” kata Arsal.
Laba PTBA Jatuh
Laba bersih PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sepanjang 2024 jatuh di tengah kenaikan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan, Minggu (30/3/2025), laba bersih PTBA pada 2024 tercatat sebesar Rp5,1 triliun. Angka ini turun 16,41% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp6,1 triliun.
Dari sisi top line, PTBA sejatinya mampu mencatat kenaikan pendapatan 11,11% secara tahunan menjadi Rp42,76 triliun pada 2024.
Namun, beban pokoknya naik 17,83% secara tahunan menjadi Rp34,56 triliun. Alhasil, laba kotor PTBA turun 10,43% secara tahunan menjadi Rp8,2 triliun.
Tekanan semakin besar, karena PTBA harus mencatat kenaikan beban umum dan administrasi 7,31% secara tahunan menjadi Rp2,08 triliun.
Beban penjualan PTBA bahkan naik 20,21% menjadi Rp789,02 miliar dari sebelumnya Rp656,36 miliar.
Pada saat yang sama, penghasilan lain-lain PTBA susut 50,28% secara tahunan menjadi Rp317,41 miliar.
Imbasnya, laba usaha PTBA turun 21,52% secara tahunan menjadi Rp5,65 triliun. Penurunan laba usaha ini juga yang berkontribusi terhadap penurunan laba bersih perusahaan.
(naw)





























