Di belakang rupiah, ada dolar Taiwan yang juga melemah 0,23%, yuan Tiongkok 0,13%, baht 0,11% lalu ringgit 0,04% dan won 0,02%. Adapun yuan offshore menguat terbanyak pagi ini, naik nilainya 0,71%, disusul oleh yen 0,56%, lalu dolar Singapura 0,3% dan dolar Hong Kong 0,06%.
Indeks dolar AS pagi ini bergerak stabil di 102,43, cenderung melemah di tengah pergerakan imbal hasil (yield) US Treasury, surat utang Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang terus melanjutkan kenaikan terutama untuk tenor-tenor panjang.
Pelemahan rupiah spot pagi ini mengekor pergerakan rupiah NonDeliverable Forward (NDF) di pasar offshore yang sempat menembus Rp17.124/US$ pagi tadi. Namun, intervensi Bank Indonesia diduga makin intens sehingga rupiah offshore saat ini berbalik sedikit menguat meski masih di kisaran Rp17.014/US$.
IHSG rebound
Rupiah spot tertekan ketika IHSG yang dibuka melemah 0,3% berbalik menguat dengan kenaikan 1,3% di tengah pergerakan pasar saham global baik di AS tadi malam maupun di Asia pagi tadi melanjutkan pelemahan.
Hijaunya bursa saham pagi ini sepertinya karena optimisme yang mulai terangkat menyusul pengumuman beberapa kebijakan yang sudah diumumkan oleh Pemerintah RI merespons perang dagang jilid kedua di bawah AS.
Di pasar surat utang, mayoritas Surat Utang Negara tenor pendek banyak diburu, terindikasi dari penurunan yield terutama tenor 4Y yang turun 5,4 bps dan tenor 1Y yang turun 3 bps seperti ditunjukkan oleh data OTC Bloomberg.
Sementara tenor panjang masih cenderung tertekan harganya. Yield 10Y naik 2,2 bps kini di 7,101%, begitu juga yield 15Y juga naik 1,5 bps dan yield 20Y dan 30Y masing-masing naik 2,2 bps dan 4,8 bps.
(rui)

































