Bloomberg Technoz, Jakarta - Aset Kripto kompak terbenam di zona merah Senin (7/4/2025) siang hari ini, termasuk Bitcoin, yang mengalami depresiasi harga 8% dalam 24 jam, dan terus makin mendekati level support selanjutnya US$76.000 pada pukul 13.00 waktu Indonesia.
Mengutip data CoinMarketcap, Senin, top market caps Aset Kripto keseluruhannya melemah. Adapun paling dalam kejatuhannya terjadi pada Dogecoin DOGE milik Elon Musk mencapai 15,81% di 24 jam perdagangan, dalam sepekan ini, DOGE ambles 18,22% pada harga US$0,1422.
Pada posisi kedua, XRP Koin yang mengalami pelemahan paling dalam di 24 jam, ambles 14,98% dan telah kehilangan 15,99% dalam sepekan menuju harga US$1,79.
Selanjutnya, Solana SOL drop 14,65% dalam 24 jam menjadi US$102,37 dalam sepekan perdagangan SOL juga terdepresiasi mencapai 19,85%.
Begitu juga dengan Bitcoin yang terus mencetak angka pelemahan dengan jatuh ke bawah level US$80.000-nya (di Rp1,4 miliar) yang menjadi level support terkuat sekaligus menjadi level resistance saat ini.

Saat ini laju Bitcoin ada pada level US$76.750 (Rp1,3 miliar) atau mengalami kejatuhan harga mencapai 8,87% hanya dalam 24 jam, dan terjungkal 9,02% dalam sepekan, atau 7 hari perdagangan.
Jika mencermati pergerakan harganya secara teknikal, Bitcoin masih ada potensi untuk melanjutkan trend Bearish dan berpeluang bertahan di level US$76.000-nya dalam jangka pendek, terlihat pada chart 1 month dan lebih pendek pada chart 2 mins yang terkonfirmasi membentuk lower low lower high signifikan.
Adapun range pelemahan terdekat Bitcoin berpotensi menuju US$75.000, serta US$74.000 dan kemudian pada US$71.000 sebagai level support psikologis krusialnya, dalam time frame daily-nya.
Cardano ADA juga mengalami trend turun dalam 24 jam, dengan kehilangan 14,11% dan mencetak pelemahan 16,85% dalam sepekan menuju harga US$0,5464.
Ethereum ETH juga bertengger pada deretan Aset Kripto paling ambles performanya, adapun angka amblesnya mencapai 14,05% dan secara sepekan melemah 16,91% pada harga US$1.538,88.
BNB Koin juga dalam tren Bearish dengan melemah 8,38% dalam 24 jam perdagangan ke US$548,31, serta drop 9,16% dalam sepekan sampai dengan saat ini.
TRON TRX juga bergerak melemah 5,98% dalam 24 jam menjadi US$0,2258 dalam sepekan juga merah mencapai 6,16%.
Menyusul tren yang sama, Altcoin lainnya juga kompak ada di teritori negatif dalam 24 jam. SUI dalam Downtrend dengan mencetak pelemahan 15,98% ke posisi US$1,86, serta drop 18,51% dalam sepekan.
Sementara itu, Stellar XLM dengan angka negatif mencapai 14,75% dalam 24 jam, sementara dalam sepekan XLM ambles 20,98% menjadi US$0,2103.
Shiba Inu SHIB juga tengah dalam tren Bearish, jatuh 10,66% dalam 24 jam menjadi US$0,00001097 dengan harga tersebut, SHIB juga melemah 11,52% dalam sepekan.
Polkadot DOT dan Avalanche AVAX juga kompak di zona merah dalam 24 jam. Dengan keduanya mencatatkan angka pelemahan 11,64% dan 8,86%.
Sentimen Tarif Perang Dagang AS vs. China
Pasar keuangan global, termasuk pasar Aset Kripto dan Bitcoin tersengat gejolak negatif pasca Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan penerapan tarif impor yang amat agresif. Ketegangan memuncak setelah China mengumumkan langkah balasan berupa tarif baru.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, ini mencerminkan meningkatnya kegelisahan di pasar keuangan global atas upaya Trump mengubah lanskap perdagangan dunia demi kepentingan Washington, yang memicu risiko perlambatan ekonomi.

“AS memicu perang dagang global. Risiko resesi tinggi. Kami khawatir Trump telah memicu lingkaran umpan balik negatif dari konsumen dan bisnis yang berhati-hati mengurangi pengeluaran,” kata Paul Chew dari Phillip Securities Research.
Selain menetapkan tarif balasan terhadap kebijakan Trump, China juga berjanji akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi ekonominya. Kantor berita Xinhua melaporkan Pemerintah akan mengambil “langkah-langkah tegas” untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan nasional.
“Pelaku pasar kini gelisah menyaksikan dua ekonomi terbesar dunia saling beradu tarif, dan khawatir keduanya bisa mengalami kerugian besar dalam konflik yang berkepanjangan,” tulis Tim Waterer, Kepala Analis Pasar di KCM Trade, Sydney, mengutip Bloomberg News.
Dalam catatan terbaru, Presiden AS Donald Trump mempertegas sikapnya setelah kebijakan tarif tinggi memicu balasan dari China. Kegelisahan utama pasar adalah apabila tidak ada langkah untuk meredakan ketegangan, maka perekonomian global berisiko jatuh ke jurang resesi.
(fad)