Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) telah menetapkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di level Rp2.390/saham.
"Penawaran dilakukan dengan harga Rp2.390/saham," demikian tertulis dalam prospektus Yupi. Harga tersebut berada di tengah kisaran bookbuilding sebelumnya yang ditetapkan antara Rp2.100 hingga Rp2.500 per saham.
Berdasarkan perhitungan Stockbit Sekuritas, harga pelaksanaan IPO YUPI mencerminkan valuasi price to earning ratio (PER) antara 29,7 kali hingga 35,4 kali dan price to book value (PBV) 4,6 kali hingga 5 kali. Sementara, kapitalisasi pasar (market cap) YUPI ditaksir antara Rp18 triliun hingga Rp21 triliun.
Dengan harga tersebut, Yupi akan meraup dana sebesar Rp2,04 triliun dari IPO ini. Berdasarkan prospektus yang dikutip pada Rabu (19/3/2025), Yupi akan melepas sebanyak 854,44 juta saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca-IPO.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 256,33 juta saham atau 3% berasal dari saham baru yang diterbitkan perseroan, sementara 598,11 juta saham atau setara 7% merupakan divestasi milik PT Sweets Indonesia.
YUPI merinci bahwa dari total dana yang diperoleh, sekitar Rp612,69 miliar akan berasal dari penjualan saham baru, sementara Rp1,42 triliun berasal dari divestasi saham milik pemegang saham pengendali, PT Sweets Indonesia.
Mayoritas dana dari IPO, yakni 72%, akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik baru di Nganjuk, Jawa Timur, dengan total biaya proyek diperkirakan mencapai Rp437,5 miliar. Pabrik ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2026.
Sementara itu, sekitar 28% dari dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja guna memperluas jangkauan bisnis ke pasar domestik dan internasional. Dana tersebut akan digunakan untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran distributor, pengadaan bahan baku, peningkatan kapasitas produksi, serta penambahan tenaga kerja.
Adapun hasil dari divestasi saham senilai Rp1,42 triliun sepenuhnya menjadi milik PT Sweets Indonesia.
Masa penawaran umum Yupi dijadwalkan berlangsung pada 19-21 Maret 2025, diikuti dengan proses penjatahan pada 21 Maret. Distribusi saham secara elektronik akan dilakukan pada 24 Maret, sementara pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 25 Maret 2025.
Dalam aksi korporasi ini, Yupi menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi efek. Setelah IPO, total saham yang akan dicatatkan di BEI mencapai 8,54 miliar saham, dengan kapitalisasi pasar diperkirakan menyentuh Rp20,42 triliun.
(dhf)