Logo Bloomberg Technoz

Perkembangan ini membuat pasar berharap bahwa The Fed akan melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut pada 2025. Tahun lalu, suku bunga acuan diturunkan hingga 100 basis poin (bps) dan pada 2025 diperkirakan masih bisa turun lagi meski tidak sedalam 2024.

“Lemahnya data ekonomi di AS dan kecemasan akan resesi meningkatkan ekspektasi akan penurunan suku bunga. Ini suportif bagi emas,” kata Zhu Shanying, Analis CITIC Futures Co, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana proyeksi harga emas untuk hari ini? Berapa saja target yang mesti dicermati oleh pelaku pasar?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 52,11. 

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI emas tidak jauh dari 50, sehingga boleh dibilang cenderung netral.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 9,94. Sudah lumayan jauh di bawah 20, yang berarti sangat jenuh jual (oversold).

Oleh karena itu, ada peluang harga emas bisa naik. Cermati pivot point di US$ 2.894/troy ons.

Dari situ, target resisten terdekat adalah US$ 2.897/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di US$ 2.910/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target support terdekat ada di US$ 2.881/troy ons. Penembusan di titik tersebut bisa menyebabkan harga emas melorot menuju US$ 2.863/troy ons.

(aji)

No more pages