Keputusan tarif ini “seharusnya mendorong pemerintah China untuk kembali melakukan reformasi pasokan guna meningkatkan disiplin produksi dan profitabilitas industri,” tulis analis Citigroup Inc, Jack Shang, dalam sebuah catatan riset.
Vietnam akan menerapkan tarif sementara sebesar 19,38% hingga 27,83% mulai 7 Maret mendatang selama 120 hari. Tahun lalu, China mengekspor sekitar 8 juta ton HRC ke Vietnam, dan tarif ini diperkirakan akan berdampak pada sekitar 50% dari volume tersebut, menurut analisis Citigroup berdasarkan diskusi dengan pelaku industri.
Penyelidikan anti-dumping ini dipicu oleh permintaan dari Hoa Phat Group dan Formosa Ha Tinh Steel Corp, dua produsen baja besar Vietnam, yang tahun lalu meminta pemerintah menyelidiki impor baja dari India dan China. Namun, untuk saat ini, pemerintah Vietnam tidak akan mengenakan tarif terhadap baja asal India.
Pada Jumat pagi waktu setempat, kontrak berjangka HRC di Bursa Shanghai turun 1,3%, sementara harga bijih besi di Bursa Singapura tetap stabil di angka US$107,45 per ton.
(bbn)






























