Di kesempatan sama, Deputi Bidang Industri dan Ivenstasi Kementerian Pariwisata, IR, Rizki Handayani Mustafa, menambahkan sektor pariwisata juga tengah mengupayakan hal tersebut.
Yakni dengan menurunkan kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
"Sekarang kita dibebankan dengan devisa yang lebih tinggi, kemudian ASPA yang lebih tinggi, spending wisatawan yang lebih tinggi,"ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa sektor pariwisata juga harus mencari market baru, contohnya tren wellness tourism. Wisatawan mulai melirik wisata Kesehatan dan kebugaran.
"Kenapa wellness? Gastronomi sama wisata bahari. Ini yang lagi kita dorong adalah pengembangan marina dan boating. Jadi industri boat, sedang berkembang, di kawasan Asia. Nah ini yang sedang kita dorong. Untuk juga kita dembangkan, karena masih banyak regulasi. Yang tumpang tindih. Nah untuk meningkatkan spending,"ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) membagikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) pada 2024. Tercatat mengalami kenaikan tertinggi sejak 2020.
Menurut Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti jumlah wisman yang masuk pintu utama pada Desember 2024 sebesar 1.082.544 kunjungan, di mana yang masuk pintu masuk perbatasan sebesar 161.828 kunjungan. Sehingga jika ditotal jumlah kunjungan pada Desember 2024 sebesar 1.244.372.
“Naik 13,95% secara bulanan dan naik 8,72% secara tahunan. Secara kumulatif jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia selama tahun 2024 sebanyak 13.902.420,” ujar Amalia dalam konferensi pers BPS, Senin (3/2/2024).
“Pencapaian kunjungan wisman merupakan pencapian tertinggi dari 5 tahun terakhir sejak 2020. Walau demikian masih rendah dibanding sebelum pandemi pada 2019 yaitu mencapai 16,1 juta kunjungan,” tambahnya.
(dec/spt)






























