Lonjakan percakapan juga terjadi pada Juli (naik 13%) dan bulan-bulan tertentu lainnya, di mana netizen Indonesia cenderung merespons tren internasional yang sedang berlangsung.
"Percakapan tentang Crypto meningkat dari Oktober hingga Desember, terutama setelah terpilihnya Donald Trump serta transaksi Crypto di Indonesia yang mencapai Rp475 T pada Oktober," tulisnya dalam slide paparan.
Dari sisi tema diskusi, edukasi masih menjadi topik utama yang dibahas oleh akun-akun berpengaruh (influencer). Mereka memberikan wawasan terkait strategi investasi, mengenali potensi penipuan, serta meningkatkan literasi kripto di Indonesia.
Meskipun ada beberapa sentimen negatif terkait scam dan judi online, tren ini masih lebih kecil dibandingkan dengan diskusi positif seputar investasi dan edukasi. "Ini menandakan juga upaya edukasi organik dari influencer juga sudah mulai berhasil," jelas Amien.
Menariknya, dibandingkan tahun sebelumnya, diskusi mengenai Web3 dan teknologi blockchain mengalami penurunan. Pada 2024, fokus perbincangan lebih banyak mengarah ke kripto sebagai aset investasi, sementara konsep Web3 tidak lagi menarik perhatian sebesar sebelumnya.
Dalam hal isu besar, volatilitas harga kripto masih menjadi perhatian utama. Selain itu, diskusi mengenai kasus penipuan dan scam juga muncul, meskipun volumenya disebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Platform Media Sosial dan Karakteristik Percakapannya
Adapun Amien menerangkan jika setiap platform media sosial memiliki pola percakapan yang unik terkait kripto.
"Jadi kalau misalnya kita ambil contoh di Instagram misalnya, jadi tempat berbagai tips and trick. di X biasanya yang paling besar terjadi adalah tempat berbagi edukasi Meme coin dan juga berbagai ulasan terkait produk-produk Airdrop."
"Kalau YouTube itu sering jadi pusat edukasi dan rekomendasi aset. Kalau TikTok yang sifatnya lebih cepat, dia lebih cenderung kepada market update dan review aset," jelasnya.
Dalam slide paparannya, dia menjabarkan sejumlah nama-nama influencer yang memberikan eedukasi serta update market. Berikut nama-namanya:
Instagram:
- Tommy Yu Irawan (@jsxproid)
- Theresa Learns (@theresalearns)
- Felicia Putri Tjisaka (@feliciaputritjisaka)
- Timothy Ronald (@timothyronaldd)
- Andy Senjaya (@andysenjaya)
X:
- Pace Crypto-SMI ID (@PaceCrypto)
- Yan (@yanzero_)
- Timothy Ronald (@timothyronald22)
- Yunepto.hl (@yunepto)
- Hoteliercrypto (@hoteliercrypto)
YouTube:
- Timothy Ronald
- Felicia Putri Tjisaka
- Kevin Sailly
- Toshi Crypto Indonesia
- Angga Andinata
TikTok:
- Andreas Tobing (@andreastobing)
- Tommy Yu (@jsxproid)
- Bang Lili @aliakbrt)
- Raymond | Duit Recehan (@raymondiriantho)
- Gerald Dyvv (@geralddyw).
Bitcoin Tetap Dominan, Meme Coin dan Airdrop Merajai Perbincangan
Selain itu, Amien juga mencatat dalam hal aset yang paling banyak diperbincangkan, Bitcoin tetap menjadi primadona. Halving Bitcoin yang terjadi tahun ini turut menjadi faktor yang mendorong tingginya volume pembicaraan.
"Semua percakapannya masih soal Bitcoin yangg menjadi andalan karena kestabilannya. Selain juga karena yang relatif stabil, halving Bitcoin juga medapatkan perhaitan, dan Bitcoin ini masih menjadi pilihan utama netizen," kata Amien.
Sementara di segmen Meme coin, Dogecoin masih menjadi favorit netizen. Sementara itu, dalam kategori airdrop, permainan Hamster Kombat menjadi topik yang paling banyak dibahas, terutama di X.
Regulasi Kripto: Harapan Netizen terhadap OJK
Dalam hal regulasi, netizen berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin ahli dalam bidang kripto. Apresiasi terhadap peran regulator cukup tinggi, terutama dalam mengatur ekosistem aset digital dan menangani isu scam serta judi online.
Dengan keterangan, sebanyak 79,79% membicarakan terkait OJK Awasi Kripto, evaluasi pajak kripto oleh Bappebti 10,76%, pemblokiran akun Instagram kripto asing 9,21%. Lalu sebanyak 0,17% netizen membicarakan harapannya terkait kripto di era pemerintahan presiden Prabowo Subianto, hingga penerapan CFX Fee 0,08%.
"Para netizen mengharapkan OJK menjadi ahli bidang kripto. Dan ini tampaknya sudah mengarah kesana, dan netizen sejauh ini mengapresiasi peranan OJK terhadap regulasi yang dilakukan terhadap seumua jenis kripto ini," terangnya.
Isu perpajakan juga menjadi perhatian. Banyak netizen yang berharap ada insentif pajak atau kebijakan yang lebih ramah bagi investor kripto guna mendukung pertumbuhan industri ini.
Meskipun ada kontroversi terkait CFX, volume percakapannya masih jauh lebih kecil dibandingkan topik lainnya. Secara keseluruhan, tren menunjukkan bahwa netizen semakin sadar akan pentingnya regulasi yang baik untuk ekosistem kripto di Indonesia.
(ain)


































