Dalam kesempatan berbeda, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga meminta maaf ihwal meninggalnya korban imbas harus mengantre untuk membeli LPG 3 Kg.
“Kita membaca banyak berita, katanya ada yang begitu [meninggal dunia karena antre]. Ya kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi,” kata Bahlil di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
Dia menambahkan, keputusan pemerintah yang melarang pengecer menjual LPG 3 Kg semata-mata merupakan langkah penataan dan perbaikan penyaluran LPG bersubsidi.
"Apa yang kita lakukan pagi ini [sidak] dan malam ini sebagai respons. Untuk kita pingin rakyat kita mendapat [LPG 3 Kg] dengan baik dan gampang," ujar Bahlil.
Sebelumnya, ramai diberitakan seorang wanita bernama Yonih (62) kelelahan hingga akhirnya meninggal dunia seusai mengantre membeli tabung gas LPG 3 Kg.
Menurut keterangan keluarga Yonih, wanita lanjut usia (lansia) itu kelelahan saat menenteng dua tabung gas LPG 3 Kg dari agen ke rumahnya di Jalan Kampung Ciledug, Pamulang Barat, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Senin (3/2/2025).
Sebelum jatuh hingga akhirnya meninggal, Yonih membawa dua tabung untuk ditukar dengan tabung yang berisi gas. Yonih pun dibawa ke rumah untuk diberikan pertolongan. Tak lama kemudian, Yonih tak tertolong dan mengembuskan napas terakhir.
(mfd/wdh)






























