Logo Bloomberg Technoz

Yen, Peso dan Baht Tetap Menguat Meski Trump Lonjakkan Dolar Lagi

Ruisa Khoiriyah
27 January 2025 08:30

Uang kertas Jepang 10.000 yen, 5.000 yen, dan 100 dolar AS diatur untuk difoto di Tokyo, Jepang, Jumat (10/5/2024). (Noriko Hayashi/Bloomberg)
Uang kertas Jepang 10.000 yen, 5.000 yen, dan 100 dolar AS diatur untuk difoto di Tokyo, Jepang, Jumat (10/5/2024). (Noriko Hayashi/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Mata uang Asia bergerak variatif pada perdagangan Senin pagi, di tengah peningkatan ketegangan geopolitik global usai keputusan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat (AS), menjatuhkan vonis pada Kolombia dengan tarif impor 25%.

Yen Jepang memimpin penguatan 0,33%, disusul oleh baht yang naik tipis 0,05% juga peso 0,03%.

Sebagian valuta Asia lain, yakni yuan offshore melemah 0,14%, dolar Singapura dan Hong Kong masing-masing melemah tipis 0,05% dan 0,03%. Ringgit juga melemah 0,03%.

Indeks dolar AS pagi ini melesat sejak awal transaksi dan saat ini bergerak di kisaran 107,55 atau naik 0,11% dibanding posisi terakhir pekan lalu.

Keputusan Trump mengenakan tarif sebesar 25% terhadap barang impor dari Kolombia, dikeluarkan setelah negeri di kawasan Amerika Latin itu menolak memberikan izin mendarat pada dua pesawat militer AS yang membawa imigran yang dideportasi dari Negeri Paman Sam.