Logo Bloomberg Technoz

"Mereka sering mengunjungi infrastruktur penting, khususnya kamp militer, kantor pemerintah lokal, pembangkit listrik, kamp polisi, stasiun, bahkan pusat perbelanjaan," ujar Lotoc.

Kedutaan Besar China di Manila tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

Pada Desember lalu, angkatan bersenjata Filipina juga menangkap warga negara China lainnya, kata Kepala Militer Jenderal Romeo Brawner Jr. dalam konferensi pers yang sama. Peralatan spionase yang diduga digunakan serta foto-foto kamp tentara dan polisi ditemukan di kendaraan tersangka, katanya.

Filipina dan China telah lama bersengketa maritim di sebagian wilayah Laut China Selatan (LCS). Presiden Ferdinand Marcos Jr. telah menolak klaim ekspansif China atas jalur air tersebut, yang memicu kemarahan pemerintah pusat.

Pada awal bulan ini, Bloomberg News melaporkan bahwa peretas yang didukung oleh negara China berhasil menyusup ke cabang eksekutif pemerintah Filipina dan mencuri data sensitif sebagai bagian dari kampanye yang berlangsung selama bertahun-tahun. 

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa Beijing secara konsisten menentang semua bentuk peretasan dan serangan siber.

(bbn)

No more pages