Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan pagi hari ini. Apakah harga sang logam mulia mampu menyelesaikan hari di zona hijau?
Pada Jumat (10/1/2025) pukul 08:29 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.671,31/troy ons. Menguat tipis 0,05% dibandingkan hari sebelumnya.
Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 1,25% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga masih turun 1,79%.
Lantas bagaimana dengan proyeksi harga emas hari ini? Apakah bisa naik lebih tinggi lagi atau malah terpeleset?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertengger di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 56,47. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Namun, investor patut waspada karena indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, risiko koreksi harga emas pun meninggi. Cermati pivot point di US$ 2.668/troy ons. Jika tertembus, maka target berikutnya adalah Moving Average (MA) 5 di US$ 2.658/troy ons.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.674/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik ke arah US$$ 2.682/troy ons.

Konsolidasi
Sementara itu, World Gold Council (WGC) telah merilis laporan terbaru edisi Januari. Dalam laporan itu, WGC memperkirakan harga emas berisiko mengalami konsolidasi bulan ini.
“Lonjakan pada 2024 mungkin menjadi pemberat bagi laju harga emas ke depan. Secara teknikal, emas masih akan berada di posisi overbought untuk sementara waktu,” sebut riset WGC.

Dalam jangka panjang, lanjut riset WGC, harga emas masih dalam tren naik. Namun ada tantangan dalam jangka pendek.
“Indikator momentum menunjukkan posisi jual setelah 5 bulan terus-menerus overbought. Namun untuk jangka panjang, sepertinya tren kenaikan sudah terkonfirmasi dan pelemahan jangka pendek bisa dipandang sebagai peluang bagi investor untuk membeli emas dengan harga yang atraktif,” tambah riset WGC.
(aji)