Menurut dia, bila bisa diperbaiki, pemerintah berpotensi semakin cepat melanjutkan pada campuran biodiesel 50% atau B50 pada 2026. Hal ini bisa berarti menghentikan total impor BBM jenis solar.
"Kalau ini [B50] kita lakukan, maka impor kita terhadap solar Insya Allah sudah dapat dipastikan tidak ada lagi di 2026," ucap Bahlil.
Di sisi lain, program mandatori biodiesel ini menjadi perintah Presiden Prabowo Subianto, karena berkenaan dengan ketahanan energi untuk mengurangi impor.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengungkapkan pihaknya telah melakukan kesepakatan dengan seluruh badan usaha bahan bakar nabati (BU BBN) dan badan usaha bahan bakar minya (BU BBM) untuk menghabiskan stok B35 sehingga saat ini masih dalam masa transisi.
“Nah itu memang bergulir kan ini B35 itu sebetulnya masih jalan. Ada beberapa tetap yang jalan karena sesuai order yang sampai dengan 31 Desember. Dia ada yang bisa menghabiskan stok 2 minggu, ada yang perlu 2 bulan karena stoknya banyak,” ujar Eniya.
“Jadi itu masa-masa yang diatur di Kepmen diperbolehkan sampai 28 Februari.”
(mfd/frg)
































