Logo Bloomberg Technoz

Marton Eder -- Bloomnberg News

Bloomberg, Bank Sentral Eropa (ECB) dapat mempertimbangkan untuk menunggu lebih lama sebelum pemangkasan suku bunga berikutnya, jika risiko inflasi dari harga energi atau depresiasi nilai tukar euro yang lebih kuat terwujud, menurut anggota Dewan Gubernur Robert Holzmann.

"Bisa jadi kita butuh lebih banyak waktu sebelum menurunkan suku bunga lagi," kata Gubernur Bank Nasional Austria dalam wawancara dengan surat kabar Kurier yang diterbitkan pada hari Sabtu.

"Memang benar, beberapa harga energi sedang naik lagi. Namun, ada juga skenario lain tentang bagaimana inflasi dapat kembali, seperti depresiasi euro yang lebih kuat."

Ketika ditanya tentang prospek kenaikan suku bunga, Holzmann, yang dianggap sebagai salah satu anggota panel penentu kebijakan ECB yang paling agresif, mengatakan: "Saya tidak melihat kenaikan suku bunga saat ini."

ECB telah mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut dengan inflasi yang mendekati target 2% dan ekonomi kawasan euro yang sedang berjuang untuk mendapatkan momentum.

Para pembuat kebijakan telah menilai dampak kebijakan perdagangan yang lebih aktif di AS setelah pelantikan Donald Trump sebagai presiden pada bulan Januari.

"Salah satu skenario yang mungkin adalah bahwa tarif Trump menyebabkan perlambatan pertumbuhan secara keseluruhan, tetapi juga menciptakan tekanan inflasi," kata Holzmann kepada Kurier. "Seberapa kuat dampaknya akan sangat bergantung pada apakah dan sejauh mana dolar menguat dan euro melemah."

(bbn)

TAG

No more pages