Bloomberg Technoz, Jakarta - Bitcoin sudah melompat tinggi dengan raihan 125% sepanjang tahun. Namun itu semua tidak ada apa-apanya dari Dogecoin atau DOGE. Pada periode yang sama DOGE mengalami lonjakan 396%.
DOGE berada di rentang harga US$0,45, mengalami kenaikan 4,8% dibandingkan pekan lalu. Dogecoin berada pada era pertumbuhan menjadi US$1, menurut beberapa trader di pasar.
Bitcoin hingga Senin (9/12/2024) pagi pukul 7.45 waktu Indonesia bergerak di area US$99.746 usai pekan lalu mampu menembus batas tertingginya (all time high/ATH) US$103.000-an. Harga Bitcoin 2,6% saat ini lebih tinggi 2,6% dibandingkan pekan lalu.
Apa yang mendasari DOGE bisa mengalahkan Bitcoin?
Dogecoin merupakan memecoin yang kerap dipromosikan miliarder Elon Musk, pendukung Donald Trump saat masa kampanye presiden Amerika Serikat (AS).
Dogecoin, yang dianggap oleh banyak orang sebagai memecoin asli, tercatat mempunyai kapitalisasi pasar sekitar US$68,29 miliar. Kemenangan Donald Trump membawa angin segar Dogecoin.
Selain faktor kedekatan Trump dan Elon Musk, memecoin ini juga mendapat momentum pasca pemerintahan baru AS membentuk Departemen Efisiensi Pemerintah, atau Department of Government Efficiency (D.O.G.E.).
Elon Musk mengunggah DOGE sebagai inisiatif pemerintah AS di masa mendatang di X (dulu Twitter) pada bulan Agustus. Awalnya tak seperti guyonan dan setiap kali Elon Musk membahas DOGE, harga altcoin tersebut ikut terangkat.
Trump adalah capres yang menentang tindakan keras terhadap industri kripto selama pemerintahan Joe Biden, sehingga lonjakan altcoin dipandang menjadi daya tarik baru selain koin-koin utama seperti Bitcoin dan Ethereum.
Fungsi Departemen Efisiensi Pemerintah di Era Trump
Donald Trump tak lama menunjuk dua pimpinan Departemen Efisiensi Pemerintah, Elon Musk dan Vivek Ramaswamy, seorang pengusaha. Pemerintahan baru AS memiliki tujuan menurunkan defisit anggaran federal lewat hadirnya D.O.G.E., akronim yang sama dengan Dogecoin.
D.O.G.E. diminta “memangkas peraturan yang berlebihan, memangkas pengeluaran yang sia-sia, dan merestrukturisasi Badan-badan Federal,” terang Donald Trump.
Departemen Efisiensi Pemerintah hanya akan berusia paling lama 4 Juli 2026 atau saat peringatan 250 tahun Kemerdekaan Amerika. Artinya, D.O.G.E. berada “di luar” sistem pemerintahan, dan berpeluang besar tidak akan menerima dana pemerintah.
Hal yang tegas disampaikan Elon Musk bahwa kedua eksekutif D.O.G.E. tidak akan menerima kompensasi dari pekerjaan mereka.
“Bersama-sama, [Elon Musk dan Vivek Ramaswamy] akan membuka jalan bagi pemerintahan saya untuk membongkar birokrasi pemerintah, memangkas peraturan yang berlebihan, memangkas pengeluaran yang boros, merestrukturisasi organisasi tingkat federal - yang sangat penting untuk gerakan 'Save America',” kata Trump dalam sebuah pernyataan.
We are very grateful to the thousands of Americans who have expressed interest in helping us at DOGE. We don’t need more part-time idea generators. We need super high-IQ small-government revolutionaries willing to work 80+ hours per week on unglamorous cost-cutting. If that’s…
— Department of Government Efficiency (@DOGE) November 14, 2024
Elon Musk, seorang miliarder, CEO Tesla dan SpaceX, dan pemegang saham utama platform media sosial X. Sedangkan Ramaswamy adalah seorang pengusaha dan pernah menjadi calon presiden dari Partai Republik, yang keluar dari persaingan saat pemilihan pendahuluan dan memberikan dukungannya kepada Trump.
Miliarder Marc Andreessen dari raksasa modal ventura Andreessen Horowitz telah direkrut untuk bertindak sebagai “penghubung utama untuk perekrutan talenta,” demikian dilaporkan Washington Post.
(wep)