Logo Bloomberg Technoz

Aplikasi Paylater Dubai Raih Suntikan Modal Rp845 M

News
19 January 2023 16:28

Kabut pagi menyelimuti gedung pencakar langit perumahan dan komersial di distrik Dubai Marina Dubai, Uni Emirat Arab. (Christopher Pike/Bloomberg)
Kabut pagi menyelimuti gedung pencakar langit perumahan dan komersial di distrik Dubai Marina Dubai, Uni Emirat Arab. (Christopher Pike/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bisnis pinjaman belanja instan atau Buy Now Pay Later (BNPL) di Dubai makin berjaya hingga menarik minat banyak investor kelas dunia.

Baru-baru ini, Tabby -sebuah startup penyedia aplikasi BNPL, mendapatkan suntikan pendanaan besar dari kelompok investor termasuk Sequioa Capital India senilai US$58 juta, setara Rp845,09 miliar, seperti dilaporkan Bloomberg News, Rabu (18/1/2023). 

Suntikan modal itu mengungkit valuasi Tabby hingga mendekati US$700 juta, setara Rp10,54 triliun. Bukan hanya investor India yang kepincut bisnis paylater di Dubai. Paypal Ventures, juga ambil bagian dalam pendanaan seri C untuk Tabby bersama dengan perusahaan asal Arab Saudi Mubadala Investment Capital, Saudi STV, juga Arbor Ventures dan Endeavor Catalyst. 

Chief Executive Officer Tabby Hosam Arab, berujar, dana itu akan mereka manfaatkan untuk memperluas jangkauan produk dan ekspansi ke berbagai kawasan. Saat ini layanan Tabby sudah berekspansi di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Kuwait. Tabby bersaing langsung dengan usaha sejenis, Tamara. Potensi bisnis paylater di kawasan Timur Tengah menjanjikan pasar seluas 150 juta jiwa, di mana Tabby sudah berhasil menggaet 3 juta pengguna aktif. 

Bisnis paylater di kawasan di mana tingkat inflasi dan bunga tengah melejit, ditambah bayang-bayang ancaman resesi yang banyak menghinggapi negara maju, relatif tidak mempengaruhi prospek ini di Timur Tengah. 
Pasalnya, profil pasar di kawasan Timur Tengah sedikit berbeda di mana kebanyakan mereka tidak terlalu senang berutang dan secara umum memang memiliki kemampuan lebih kuat dalam  membayar utang.