Logo Bloomberg Technoz

BI: Rupiah Melemah Gegara Arus Keluar Modal Asing Tinggi

Azura Yumna Ramadani Purnama
20 March 2024 14:24

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Arus keluar modal asing selama bulan Maret telah menyeret nilai tukar rupiah jadi melemah hingga 2,02% year-to-date. Namun, Bank Indonesia menilai, pelemahan rupiah selama bulan ini masih lebih baik bila dibandingkan dengan mata uang negara tetangga di Asia.

Dalam konferensi pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia siang hari ini, Rabu (20/3/2024), Gubernur BI Perry Warjiyo, menyatakan, selama bulan ini hingga 18 Maret lalu, terjadi arus keluar modal asing akan tetapi bila dihitung sepanjang tahun ini, masih terjadi net inflow sebesar US$1,4 miliar. 

"Sepanjang tahun ini sampai 18 Maret masih mencatat net inflow meski sempat terjadi outflow bulan ini dipicu ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. Dengan perkembangan ini, nilai tukar rupiah melemah 2,02% dibanding posisi akhir 2023, masih lebih baik dibandingkan ringgit Malaysia, won dan baht yang masing-masing melemah 3,02%, 3,87% dan 5,39% year-to-date," jelas Perry.

BI meyakini nilai rupiah ke depan masih akan bergerak cenderung menguat didorong arus masuk modal asing yang diprediksi masih meningkat. 

Selain itu, untuk menstabilkan rupiah dan penguatan operasi moneter, BI mengoptimalkan instrumen SRBI, SVBI dan SUVBI. "BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas devisa hasil ekspor," kata Perry.

Artikel Terkait