Logo Bloomberg Technoz

Menyusul lonjakan dalam indeks harga konsumen dan produsen, data pengeluaran konsumsi pribadi inti (PCE) pada Kamis kemungkinan akan menyoroti jalan bergelombang yang dihadapi bank sentral dalam mencapai target inflasi 2%. PCE diperkirakan akan memvalidasi komentar terbaru dari para pejabat yang tidak terburu-buru untuk melonggarkan kebijakan moneter.

Data PCE Amerika Serikat. (Sumber: Bloomberg)

"Data terbaru adalah 'gangguan' dan harus diabaikan di luar dampaknya terhadap pergerakan pasar jangka pendek," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi untuk Independent Advisor Alliance. "Kami lebih tertarik pada data PCE."

Treasury menguat pada Rabu dengan imbal hasil obligasi 10-tahun turun empat basis poin, dan obligasi 2-tahun yang sensitif terhadap kebijakan turun enam basis poin selama sesi tersebut. Imbal hasil Australia mengikuti pergerakan di awal perdagangan Asia, sementara imbal hasil Selandia Baru sedikit berubah.

Dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang utama. Terutama dolar Selandia Baru, yang turun 1,2% terhadap dolar AS pada Rabu. Pasar valuta asing sedikit berubah pada awal Kamis.

Para pelaku pasar saat ini memperkirakan suku bunga akan turun sekitar 80 basis poin pada akhir tahun. Perkiraan tersebut hampir sejalan dengan apa yang diindikasikan oleh para pejabat The Fed pada Desember, sebagai hasil yang paling mungkin terjadi.

Hal ini setara dengan tiga kali pemotongan suku bunga pada 2024, karena langkah The Fed secara historis meningkat sebesar 25 basis poin. Sebagai perbandingan, swap memproyeksikan penurunan suku bunga hampir 150 basis poin tahun ini pada awal Februari 2024.

Di tempat lain, Bitcoin memperpanjang kenaikan setelah melonjak di atas US$60.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun. Hal ini mencerminkan permintaan baru dari exchange-traded fund (ETF). Mata uang tersebut hampir menyentuh US$64.000 pada hari Rabu. Rekor tertinggi 2021 hanya berada di bawah US$69.000.

Di Asia, laporan ekonomi yang akan dirilis pada Kamis termasuk penjualan ritel di Australia, data PDB kuartal keempat untuk India, neraca transaksi berjalan di Thailand, dan data inflasi untuk Sri Lanka dan Vietnam.

China kembali menjadi fokus setelah muncul tanda-tanda bahwa, menurut sumber, regulator mengambil langkah-langkah untuk secara bertahap mengurangi ukuran strategi perdagangan kuantitatif yang berkontribusi pada gejolak di pasar saham negara tersebut bulan lalu.

Para investor juga akan mengukur dampak dari upaya mendukung sektor properti Hong Kong. Langkah-langkah ini diambil menyusul anjloknya harga rumah ke level terendah dalam 7 tahun.

Dalam komoditas, harga minyak turun. West Texas Intermediate turun sekitar 0,4% pada Rabu. Emas menguat, dan mendorong harga logam mulia tersebut ke US$2.035 per ounce.

(bbn)

No more pages