Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan kemarin. Namun sepanjang pekan ini, rupiah mampu membukukan apresiasi.

Pada Jumat (23/2/2024), US$ 1 setara dengan Rp 15.590 kala penutupan perdagangan pasar spot. Rupiah melemah tipis 0,03% dibandingkan hari sebelumnya.

Namun, sejatinya rupiah tengah menjalani tren positif. Sepanjang pekan ini, rupiah menguat 0,16%. Dalam sebulan terakhir, mata uang Tanah Air terapresiasi 0,73%.

USD/IDR (Sumber: Bloomberg)

Tidak hanya rupiah, berbagai mata uang utama Asia juga mampu menguat di hadapan dolar AS. Yuan China, rupee India, won Korea Selatan, baht Thailand, ringgit Malaysia, dan dolar Singapura terapresiasi masing-masing 0,1%, 0,19%, 0,1%, 0,22%, 0,06%, dan 0,2% sepanjang minggu ini.

Dolar AS memang sedang kehilangan momentum setelah reli yang cukup panjang. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) melemah 0,32%. 

Ini menjadi koreksi mingguan pertama dalam hampir 2 bulan terakhir. Sepertinya investor sedang merealisasikan keuntungan (profit taking) dengan menjual dolar AS yang sudah menguat lumayan tajam.

Dollar Index (Sumber: Bloomberg)

Analisis Teknikal

Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), posisi rupiah sebenarnya cenderung bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 45,07. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 97,99. Sudah di atas 80, yang berarti sudah jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, rupiah sepertinya masih dihantui risiko pelemahan. Target support terdekat ada di Rp 15.613/US$. Jika tertembus, maka ada peluang menguat lagi ke arah US$ 15.618/US$.

Sementara target resisten terdekat adalah Rp 15.566/US$. Penembusan di titik ini bisa membawa rupiah menguat lagi ke arah Rp 15.535/US$.

Bahkan dalam jangka menengah, rupiah bisa menguat hingga ke Rp 15.383/US$, yang tercermin di Moving Average (MA) 200.

(aji)

No more pages