Logo Bloomberg Technoz

Kritikus Nilai Bitcoin Sebagai Aset Risiko Tinggi

Redaksi
23 February 2024 16:42

Ilustrasi Bitcoin. (dok: Bloomberg)
Ilustrasi Bitcoin. (dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Meski Bitcoin mendapat keuntungan dari persetujuan arus investasi secara luas melalui Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin Spot, oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), para kritikus tetap menyatakan aset digital ini berisiko tinggi. Bitcoin kini telah mencatatkan tren pelemahan minggu 1,4%.

Pergerakannya hingga pukul 16:15 waktu Indonesia Bitcoin telah 'mepet' ke level US$51.000-an, dengan laju negatif 1,3% dalam satu hari. Meski begitu kapitalisasi pasar Bitcoin masih bertahan di level US$1 miliar. Kritikus memperingatkan bahwa Bitcoin tidak memiliki basis fundamental.

Seperti disampaikan dalam sebuah postingan blog Dirjen infrastruktur pasar dan pembayaran institusi Frankfurt, Ulrich Bindseil, dan Juergen Schaaf, seorang penasihat —keduanya bekerja di Bank Sentral Eropa (ECB).

Pandangan lama mereka masih berlaku hingga kini. Mata uang digital adalah berisiko untuk semua pihak. “Orang yang ikuti Bitcoin sebut, persetujuan dari regulator AS bahwa investasi Bitcoin aman dan reli yang terjadi adalah bukti kemenangan yang tak terbendung. Buat kami tidak demikian. Kami tegaskan bahwa nilai wajar Bitcoin masih nol,” jelasnya.

Tren kenaikan Bitcoin yang terjadi selama satu bulan, kemudian ditunjukkan dengan pola sideways, menunjukkan bahwa pergerakannya hanya berbasis ‘manipulasi’. Sebab pergerakan pasar Bitcoin tidak diatur dan diawasi, serta tanpa memiliki nilai wajar.