Logo Bloomberg Technoz

Ini setidaknya ketiga kalinya Messi (36 tahun) menjelaskan alasan ketidakhadirannya dalam pertandingan eksibisi 4 Februari. Dia telah menjelaskan alasannya setelah konferensi pers di Tokyo dan pernyataan tertulis yang dipublikasikan di platform media sosial Weibo China. Baik Messi maupun salah satu pemilik Inter Miami, David Beckham, diejek oleh penonton di Hong Kong.

Ketidakhadiran Messi dalam pertandingan tersebut, dan partisipasinya dalam pertandingan di Jepang hanya beberapa hari kemudian, memicu spekulasi bahwa ia sengaja mengabaikan fans di Hong Kong dan China. Global Times, surat kabar tabloid nasionalis China, dalam editorialnya menyatakan bahwa Messi gagal meminta maaf dan dampak dari insiden tersebut "jauh melampaui ranah olahraga."

Otoritas olahraga China membatalkan rencana pertandingan persahabatan antara Argentina dan Nigeria serta Pantai Gading setelah kejadian tersebut.

Politisi Hong Kong juga ikut bersuara. Regina Ip mengatakan bahwa pemenang Piala Dunia asal Argentina itu harus dilarang masuk Hong Kong karena "kebohongan dan kemunafikannya". Sementara itu, penyelenggara pertandingan Hong Kong mengatakan akan memberikan pengembalian dana 50% kepada pemegang tiket senilai US$7,2 juta setelah absennya Messi.

Ada tanda-tanda bahwa pernyataan terbaru Messi dapat meredakan ketegangan. Hu Xijin, mantan pemimpin redaksi Global Times yang sebelumnya mengkritik legenda sepak bola tersebut, dalam sebuah posting di X mengatakan bahwa "sikap Messi tampak tulus". Dia secara pribadi mengatakan telah menerima penjelasan tersebut.

Namun, dia menambahkan, insiden tersebut akan berdampak pada rusaknya citra Messi di China.

Permohonan maaf Messi kepada China merupakan hal yang sudah biasa dilakukan selebriti yang dianggap telah merugikan negara tersebut.

Pada tahun 2014, Kenny G mendapat kritik dari Beijing setelah berpose dengan pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong. Musisi itu dengan cepat merilis pernyataan, mengatakan bahwa dia sangat peduli dengan China. 

Pada 2021, Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase & Co, mengeluarkan pernyataan penyesalan setelah melontarkan lelucon bahwa banknya kemungkinan akan bertahan lebih lama dari Partai Komunis China. Di tahun yang sama, pegulat profesional dan aktor John Cena meminta maaf dalam bahasa Mandarin karena menyebut Taiwan sebagai negara.

(bbn)

No more pages