Logo Bloomberg Technoz

Program Makan Siang Gratis Prabowo Bikin Defisit Fiskal Bengkak

Redaksi
16 February 2024 11:39

Prabowo-Gibran pakai kotak-kotak. (Sumber: M. Fikri/Bloomberg Technoz)
Prabowo-Gibran pakai kotak-kotak. (Sumber: M. Fikri/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, yang berpotensi memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024, berpotensi merevisi aturan defisit fiskal negara dari semula 3% menjadi 6%. Hal ini dilakukan demi merealisasikan program 'Makan Siang Gratis' yang digadang-gadang saat kampanye. 

Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menilai masyarakat akan mengantisipasi realisasi program 'Makan Siang Gratis' yang diusung oleh Prabowo-Gibran dengan membagikan makanan dan susu kepada lebih dari 50 juta anak sekolah setiap hari. Program ini diperkirakan menelan biaya mencapai US$30 miliar atau sekitar Rp470 triliun.

Dari segi investasi, potensi kelanjutan proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru senilai US$35 miliar atau sekitar Rp547 triliun di Nusantara, Kalimantan, diharapkan dapat memberikan semangat bagi perusahaan konstruksi. 

"Kelanjutan program IKN dan Makan Siang Gratis kemungkinan memerlukan penyesuaian terhadap Undang-Undang (UU) Keuangan Negara tahun 2003, yang membatasi defisit fiskal tahunan Indonesia sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB) dan total utang pemerintah terhadap PDB sebesar maksimum 60%," ujar Satria dalam hasil risetnya, Jumat (16/2/2024).

Sebelumnya, Tim Ekonomi Prabowo melontarkan gagasan untuk memperbesar defisit anggaran menjadi 6%. Sementara itu, Prabowo sendiri melihat adanya ruang untuk memperluas rasio utang terhadap PDB hingga 50%.