Logo Bloomberg Technoz

Kejatuhan Yen Memperumit Langkah BoJ Naikkan Bunga Acuan

News
14 February 2024 12:00

Yen Jepang (Sumber: Bloomberg)
Yen Jepang (Sumber: Bloomberg)

Toru Fujioka - Bloomberg News - 

Bloomberg, Kejatuhan nilai yen, mata uang Jepang, melampaui 150 per dolar Amerika Serikat (AS) mempersulit gerak Bank of Japan (BoJ) yang tengah mempertimbangkan momentum yang paling tepat untuk menaikkan bunga acuan, pertama kali sejak 2007.

Sebagian besar pengamat BoJ memprediksi Gubernur Bank of Japan Kazua Ueda akan mengerek bunga acuan pada Maret atau April nanti. Menaikkan bunga acuan lebih cepat dari perkiraan mungkin bisa memberikan dukungan segera pada yen. Akan tetapi, para ekonomi melihat bank sentral akan enggan memberi sinyal bahwa kebijakan kenaikan bunga itu sekadar untuk merespons pergerakan pasar.

“Tidak ada keraguan bahwa yen telah menjadi faktor yang lebih penting untuk berakhirnya tingkat suku bunga negatif,” kata Yuichi Kodama, Kepala Ekonom di Meiji Yasuda Research Institute. “Saya tidak mengesampingkan kemungkinan kenaikan suku bunga BoJ pada Maret, namun perkiraan dasar saya masih di bulan April selama yen tetap berada di sekitar level ini.”

Kejatuhan yen merumitkan ruang kebijakan Bank of Japan (Bloomberg)

Dolar AS menguat tajam terhadap yen pada perdagangan tadi malam pasca rilis data inflasi AS menunjukkan angka yang lebih tinggi ketimbang prediksi pasar sehingga memupus ekspektasi penurunan bunga oleh Federal Reserve.

Langkah itu juga mendorong pejabat tinggi mata uang Jepang mengeluarkan peringatan keras dalam beberapa bulan terakhir mengenai pergerakan pasar yang spekulatif.

Masato Kanda, Wakil Menteri Keuangan Jepang untuk urusan internasional, mengisyaratkan pada Rabu pagi mengenai kemungkinan intervensi mata uang setelah yen jatuh melemah ke level 150,89 per dolar pada pagi hari ini di Tokyo.

Dia juga menegaskan kembali bahwa kementeriannya dan BoJ memiliki hubungan yang erat dan pemerintah menghormati setiap keputusan kebijakan yang diambil BoJ.

Jepang melakukan intervensi langsung di pasar valuta asing sebanyak tiga kali pada tahun 2022 ketika yen mencapai level terendah dalam beberapa dekade, bahkan mendekati 152 terhadap dolar.

Yen telah jatuh sekitar 6,4% tahun ini terhadap dolar, pelemahan terdalam di antara mata uang utama lainnya. Takeshi Minami, Kepala Ekonom di Norinchukin Research Institute, memperkirakan tren mata uang akan berubah arah pada akhir tahun ini karena The Fed bergerak menuju penurunan suku bunga dan kenaikan BoJ.

“Saya tidak memperkirakan yen akan turun drastis sejak saat ini, jadi kecil kemungkinannya BoJ akan terburu-buru menghilangkan suku bunga negatif hanya karena yen,” kata Minami.

BOJ telah mengurangi tekanan terhadap imbal hasil obligasi dengan tiga penyesuaian pada program pengendalian kurva imbal hasil sejak Desember 2022, tindakan yang dilihat oleh pengamat BOJ sebagai upaya untuk mengurangi tekanan pada yen.