Logo Bloomberg Technoz

Berharap Pemilu Percepat Pemulihan Konsumsi Domestik

Ruisa Khoiriyah
10 March 2023 10:54

Ilustrasi Gerai Alfamart (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Gerai Alfamart (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penjualan ritel pada Januari tercatat turun baik secara tahunan maupun bulanan. Laporan Bank Indonesia (BI) yang dirilis hari ini (9/3/2023) mencatat, Indeks Penjualan Ritel (IPR) turun 0,6% secara tahunan pada Januari. Penurunan ini di bawah prediksi bank sentral dalam survei sebelumnya yang memprakirakan penjualan eceran pada Januari akan tumbuh 1,7%. 

Dibandingkan Desember, penjualan eceran pada Januari lalu juga mengalami kontraksi 4,4% month-to-month. BI menilai, penurunan penjualan ritel pada Januari dibandingkan akhir tahun lalu masih sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat pasca libur Natal dan Tahun Baru. 

Bank sentral menjelaskan, penurunan penjualan ritel pada awal tahun ini terjadi di hampir semua kelompok tapi masih tertahan pertumbuhan penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau serta sandang. 

Beberapa kota di Indonesia yang mencatat penurunan penjualan ritel pada Januari antara lain Semarang (-24,9%, yoy) dan Bandung (-5,3%, yoy). Sementara beberapa kota lain masih mencatat pertumbuhan penjualan eceran positif adalah Banjarmasin (15,4%, yoy), Makassar (10,2%, yoy) dan Jakarta (3%, yoy).

Kinerja penjualan ritel yang turun pada Januari ini memberikan sinyal bahwa tingkat konsumsi masyarakat memang masih belum pulih sepenuhnya dari guncangan akibat pandemi yang dilanjutkan dengan pukulan dari kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).