Logo Bloomberg Technoz

Tingkat Okupansi Ritel Belum Pulih Seperti Sebelum Covid

Dovana Hasiana
19 January 2024 10:20

Ilustrasi ritel. Pengunjung berbelanja di pusat perbelanjaan Grand Indonesia di Jakarta. (Rony Zakaria/Bloomberg)
Ilustrasi ritel. Pengunjung berbelanja di pusat perbelanjaan Grand Indonesia di Jakarta. (Rony Zakaria/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mencatat tingkat okupansi pusat perbelanjaan pada 2023 sebesar 80%. Angka ini belum pulih dari rata-rata tingkat okupansi sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 90%. 

Ketua APPBI, Alphonzus Widjaja mengatakan pihaknya juga mencatat penurunan tingkat okupansi sebanyak 20% pada masa pandemi menjadi 70%. Adapun tingkat okupansi merupakan tingkat keterisian pusat belanja oleh toko-toko. Dengan kata lain, terdapat penurunan persentase toko sebesar 20% pada saat Covid-19. 

“Sebelum pandemi, okupansi rata-rata 90%. Selama Covid-19 turun 20% hanya jadi 70%. Di pertengahan 2022, sudah mulai ada peningkatan okupansi, perlahan naik ditambah Presiden Joko Widodo mencabut PPKM pada Desember 2022 menjelang akhir tahun,” ujar Alphonzus dalam konferensi pers di Rempah Manado, Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024). 

“Pada 2023, kami menutup dengan okupansi mencapai 80%. Meskipun belum kembali 90%,” lanjutnya. 

Pada tahun 2024 ini, APPBI juga bakal merevisi turun tingkat okupansi yang sebelumnya ditargetkan kembali ke 90% namun hanya berada pada level 80% atau tidak mengalami perubahan dari 2023.