Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sepak bola sejatinya adalah olahraga. Sebelas lawan sebelas memperebutkan satu buah bola. Tim yang memasukkan bola paling banyak ke gawang lawan adalah pemenangnya. Namun sepak bola sudah menjelma menjadi industri yang luar biasa. Uang ratusan triliun rupiah berputar di bisnis ini. Kehadiran para suporter, sponsor dan televisi menjadi motor pencetak uang di industri sepak bola dunia. 

Mengutip laporan Football Money League 2023 keluaran Deloitte, pendapatan 20 klub sepak bola terkaya di dunia pada musim 2021/2022 mencapai EUR 9,2 miliar. Menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) per 6 Maret 2023, jumlah itu ekuivalen dengan Rp 149,47 triliun. Angka itu naik 13% dibandingkan musim sebelumnya dan hampir setara dengan angka pendapatan 20 klub terkaya saat sebelum pandemi Covid-19. 

Bagi klub sepakbola, pendapatan datang dari 3 sumber utama. Pertama adalah matchday revenue, dari penjualan tiket di stadion. Kedua adalah commercial revenue, dari berbagai sponsor dan penjualan pernak-pernik. Terakhir adalah broadcast revenue, dari hak siar televisi. Pada musim 2020/2021, pandemi membuat sepakbola ‘mati suri’. Pertandingan tetap digelar tetapi nirpenonton. Akibatnya, matchday revenue merosot tajam. Pada musim tersebut, Deloitte mencatat matchday revenue di 20 klub terkaya dunia ‘hanya’ EUR 111 juta (Rp 1,8 triliun). 

Musim selanjutnya, 2021/2022, pandemi sudah jauh lebih terkendali. Penonton sudah bisa datang ke stadion sehingga matchday revenue melonjak menjadi EUR 1,4 miliar (Rp 22,75 triliun). Sepak bola yang bangkit usai dihantam pandemi membuat para sponsor datang lagi. Hasilnya, commercial revenue 20 klub terkaya dunia pada musim 2021/2022 naik 8% dari musim sebelumnya menjadi EUR 3,8 miliar (Rp 61,74 triliun).

Pendapatan 20 Klub Terkaya Dunia (Sumber: Deloitte)

Klub-klub Inggris menegaskan dominasi sebagai yang terkaya di dunia. Dari 10 besar klub dengan pendapatan terbanyak, 6 di antaranya adalah klub Liga Primer Inggris. Manchester City dinobatkan jadi klub sepak bola terkaya di Planet Bumi. Pada musim 2021/2022, pendapatan The Citizens (julukan Manchester City) adalah EUR 731 juta (Rp 11,88 triliun). Tumbuh 13,35% dari musim sebelumnya.

Di posisi kedua ada Real Madrid (Spanyol), sang juara Eropa musim 2021/2022 dengan pendapatan EUR 714 juta (Rp 11,6 triliun). Liverpool (Inggris), runner-up Eropa 2021/2022 berada satu tingkat di bawah El Real dengan pendapatan EUR 702 juta (Rp 11,4 miliar). Liverpool menggeser rival abadi mereka, Manchester United (Inggris). Setan Merah harus puas turun ke peringkat 4 dengan pendapatan EUR 689 juta (Rp 11,19 triliun).

Klub dengan Pendapatan Terbesar (Sumber: Deloitte, Bloomberg)

Selain Real Madrid, hanya Paris Saint-Germain (Prancis), Barcelona (Spanyol), dan Bayern Munich (Jerman) yang bukan klub Inggris di daftar 10 klub terkaya. Bahkan seluruh klub Liga Primer Inggris musim ini yang jumlahnya 20 masuk di daftar 30 klub terkaya dunia. Secara total, pendapatan klub-klub Liga Primer tumbuh 8% menjadi EUR 5,5 miliar (Rp 89,36 triliun) pada musim 2021/2022. Sedangkan klub-klub Spanyol hanya menerima separuh dari itu.

Sejak memisahkan diri dari Divisi Satu sekitar 30 tahun lalu, Liga Primer jadi kekuatan besar dalam hal finansial. Kemampuan lebih dalam pemasaran membuat klub-klub Liga Primer mengglobal, tidak lagi ‘milik’ kota asalnya. Menurut catatan Goal, 5 dari 10 klub dengan pengikut terbanyak di media sosial adalah klub Liga Primer. Di daftar itu, Spanyol hanya diwakili 2 klub, Italia 1 klub, Jerman 1 klub dan Prancis 1 klub.

Jumlah Pengikut Akun Media Sosial Klub Sepakbola Eropa (Sumber: Goal)

Basis fans yang tersebar di seluruh dunia membuat Liga Primer lebih ‘menjual’. Hasilnya, kontrak hak siar untuk pertandingan Liga Primer jauh lebih mahal dibandingkan liga-liga lainnya. Liga Primer menyepakati kontrak hak siar dengan Sky, BT, dan Amazon bernilai GBP 4,8 miliar (Rp 88,01 triliun) untuk periode 2022-2025. Sebagai perbandingan, kontrak La Liga Spanyol dengan Movistar dan DAZN hingga 2027 bernilai EUR 4,95 miliar (Rp 80,42 triliun). Sementara Serie A (Italia) punya kontrak hingga 2025 dengan DAZN senilai EUR 2,52 miliar (Rp 40,94 triliun) dan Sky Italia EUR 263 juta (Rp 4,27 triliun).

Ini membuat klub-klub Liga Primer mendapatkan ‘kue’ yang besar dari hasil pembagian hak siar. Sebagai gambaran, Norwich City (klub berperingkat terbawah di klasemen akhir Liga Primer 2021/2022) mendapatkan total uang hadiah GBP 100,3 juta (Rp 1,84 triliun). Jauh lebih sedikit dibandingkan AC Milan yang menjadi juara Serie A dengan uang hadiah EUR 23,4 juta (Rp 380,19 miliar).

Pendukung Manchester City. (Dario Pignatelli/Bloomberg)

Akibatnya, klub-klub Liga Primer punya posisi tawar yang tinggi di bursa transfer. Pemain-pemain terbaik dunia berkumpul di Liga Primer sehingga menjadi tontonan yang kian menarik. Nottingham Forest, klub yang baru promosi ke Liga Primer dari Divisi Championship, sudah berani jor-joran menambah pemain di bursa transfer. Menghadapi musim 2022/2023, The Trees membelanjakan EUR 184,25 juta (Rp 2,99 triliun) untuk pemain-pemain baru, menurut catatan
Transfermarkt.

Sebagai perbandingan, Transfermarkt mencatat total belanja seluruh klub Serie A untuk musim 2022/2023 adalah EUR 832,27 juta (Rp 13,52 triliun). Jadi, belanja pemain Forest saja sudah setara dengan 22,11% dari total belanja 20 klub Serie A.

(aji/ezr)

No more pages