Logo Bloomberg Technoz

Namun dirinya memastikan bahwa pemerintah secara bertahap akan mengembangkan hilirisasi, yang salah satunya adalah Nikel, untuk diproduksi menjadi produk jadi seperti baterai. 

“Kita bertahap, beberapa waktu ke depan kita akan arahkan ke sana yang penting kan sudah infrastruktur dari smelternya sudah kita siapkan,” ujar Didi. 

Sebagai informasi,  Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan anual ekspor nonmigas sebesar 2,5%—4,5% pada 2024, ditopang oleh kinerja pengapalan untuk komoditas minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan derivatifnya.

Selain itu, otoritas perdagangan juga masih mengandalkan ekspor dari batu bara, turunan nikel, manufaktur, serta produk hasil hutan untuk mencapai target tahun ini.

Pada 2023, ekspor nonmigas ditargetkan menembus US$289,76 miliar (Rp4.497 triliun). Dengan asumsi target tahun lalu tercapai, kinerja ekspor nonmigas tahun ini diharapkan sanggup menembus kisaran minimal US$297 miliar hingga US$302,7 miliar atau setara Rp4.611 triliun hingga Rp4.700 triliun (asumsi kurs Rp15.527/US$).  

Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad pesimis dengan target yang ditetapkan pemerintah. Dirinya menjelaskan 3 alasan yang melatarbelakangi target ekspor nonmigas 2024 sebesar Rp4.700 triliun sulit dicapai. Di antaranya adalah penurunan permintaan, harga komoditas yang berpotensi tidak akan meningkat, dan pasar nontradisional yang ditargetkan Indonesia untuk ekspor 2024 dinilai juga tidak mampu menggantikan nilai ekspor Indonesia ke pasar-pasar tradisional lainnya.

(dov/ain)

No more pages