Logo Bloomberg Technoz

Jokowi Akui Sulit Berhenti Impor Beras: Semua Butuh Makan

Dovana Hasiana
02 January 2024 19:40

Petani tengah memanen padi di Nagrek, Jawa Barat (Dimas Ardian/Bloomberg)
Petani tengah memanen padi di Nagrek, Jawa Barat (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan keinginan Indonesia untuk berhenti melakukan impor beras sulit untuk tercapai. Hal ini terjadi karena produksi yang tidak mencukupi kebutuhan beras di Indonesia. 

Apalagi, kata Jokowi, terdapat 4 juta hingga 4,5 juta bayi yang baru lahir setiap tahunnya. Angka tersebut tentu menyebabkan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia yang sekarang sudah hampir menyentuh 280 juta jiwa. 

"Kita ini ingin tidak impor beras lagi, tapi itu dalam praktiknya sangat sulit karena produksi selalu tidak mencapai karena setiap tahun kita juga bertambah yang harus diberikan makan. 4 juta sampai 4,5 juta bayi yang baru lahir. Semua butuh makan. Penduduk sekarang sudah hampir 280 juta jiwa semua butuh beras,” ujar Jokowi dalam agenda Pembinaan Petani Se-Provinsi Jawa Tengah yang disiarkan secara virtual, Selasa (2/1/2024).

Jokowi juga menyebutkan bahwa impor beras saat ini juga sulit untuk dilakukan. Sebab, sebanyak 22 negara telah berhenti dan mengurangi kuota ekspor beras untuk mengamankan cadangan pangan nasionalnya. Dengan demikian, Indonesia harus berupaya untuk meningkatkan produktivitas dalam mengamankan cadangan pangan. 

Di lain sisi, Jokowi mengusulkan untuk menambah alokasi anggaran untuk pupuk subsidi menjadi Rp14 triliun pada 2024. Hal ini dilakukan untuk menutup kekurangan pupuk yang kerap menjadi penghambat dari produktivitas petani di Indonesia.