Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi Lesu, Target Pertumbuhan Kredit Sulit Tercapai

Ruisa Khoiriyah
19 December 2023 15:15

Ilustrasi Bank BRI. (Dok. Bank BRI)
Ilustrasi Bank BRI. (Dok. Bank BRI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tahun 2023 menjadi tahun yang buruk bagi perbankan di Tanah Air seiring capaian penyaluran kredit yang sejauh ini menurun dibandingkan capaian sebelumnya. Selama 10 bulan tahun ini, rata-rata pertumbuhan penyaluran kredit baru hanya sebesar 7,33%. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan capaian 2022 lalu di mana rata-rata pertumbuhan kredit sepanjang tahun ada di kisaran 11,35%.

Di pengujung tahun yang biasanya pertumbuhan kredit cenderung 'ngebut' sepertinya tidak akan terjadi tahun ini. Hasil survei terbaru yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), hari ini (19/12/2023), memperkirakan, perlambatan pertumbuhan kredit masih berlanjut pada November lalu walau ada sedikit harapan kenaikan pada Desember ini.

Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada November diperkirakan tumbuh lebih rendah dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 70,4%, turun cukup dalam dibandingkan Oktober dengan SBT 82,1%. Selama kuartal IV-2023, pertumbuhan kredit juga diprediksi stagnan cenderung lebih rendah dengan SBT 93,4% dari bulan lalu sebesar 95,6%.

"Perlambatan diprakirakan terjadi di kelompok bank umum. Sementara penyaluran kredit di bank syariah dan bank daerah diprakirakan meningkat," jelas BI dalam pernyataan resmi yang dilansir hari ini.

Kinerja pertumbuhan kredit yang lebih buruk tahun ini tidak bisa dilepaskan dari kelesuan permintaan pembiayaan hampir sepanjang tahun ini, terutama oleh nasabah korporasi. Hasil survei yang sama melansir, permintaan pembiayaan dari korporasi maupun rumah tangga, melanjutkan tren kelesuan. Korporasi masih lebih suka memakai dana sendiri dan fasilitas longgar tarik untuk memenuhi kebutuhan dana mereka.