Logo Bloomberg Technoz

Harga Batu Bara Melemah Tertekan Prospek Penurunan Permintaan

Tim Riset Bloomberg Technoz
06 December 2023 10:10

Ilustrasi tambang batu bara (Bloomberg Technoz)
Ilustrasi tambang batu bara (Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara terperosok setelah muncul prediksi bahwa permintaan terhadap energi fosil itu akan memuncak tahun ini dan akan signifikan menurun mulai tahun depan sejalan dengan peralihan pemakaian energi terbarukan.

Di pasar ICE Newcastle, Australia, pengiriman kontrak batu bara untuk Januari tercatat terkikis 0,55% dan ditutup melemah di US$ 134,5 per metrik ton. Penurunan harga batu bara itu mengakhiri reli dalam tiga hari berturut-turut.

Level harga itu semakin menjauhkan batu bara dari kisaran rata-rata harga sepanjang tahun ini yang masih di US$ 179,2 per metrik ton. Harga batu bara tahun ini sempat menyentuh level tertinggi pada Januari 2023 di level US$ 266,5, di mana level harga itu sebenarnya sudah jauh menurun dibanding ketika bonanza komoditas pecah tahun lalu.

Meletusnya perang di Eropa pada 2022 telah membuat harga batu bara dan hampir semua komoditas melesat naik. Ketika itu batu bara sempat menembus US$ 356,25 per metrik ton.

Harga batu bara terus terkikis hingga ke kisaran di bawah US$ 200 per metrik ton secara konsisten sejak Mei lalu dan pernah terperosok ke level terendah pada November lalu.