Logo Bloomberg Technoz

Batu Bara Reli Empat Hari Kala Permintaan Memuncak Tahun Ini

Ruisa Khoiriyah
05 December 2023 09:20

Kiriman batu bara untuk PLTU Cirebon-1./Bloomberg-Muhammad Fadli
Kiriman batu bara untuk PLTU Cirebon-1./Bloomberg-Muhammad Fadli

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara di pasar global mencetak reli empat hari berturut-turut dan kemarin berhasil ditutup menguat 0,71% ke kisaran US$ 134,45 per metrik ton.

Harga kontrak batu bara di pasar ICE Newcastle, Australia, pada Senin (4/12/2023), tercatat melesat 5,5% dalam empat hari perdagangan berturut-turut sejak pekan lalu.

Harga batu bara melesat tahun lalu ketika pecah konflik di Ukraina. Ketika itu batu bara sempat menembus US$ 356,25 per metrik ton. Setelah mencapai puncak, perlahan harganya meluncur turun di mana sempat level terendah tahun ini pada 6 November lalu di US$ 122,25 per metrik ton. Setahun terakhir, harga batu bara bergerak rata-rata di US$ 187,62 per metrik ton.

Riset terbaru dari Rystad Energy yang dilansir kemarin menyebut, puncak produksi listrik global dari pembangkit bertenaga batu bara akan mencapai puncak tahun ini dengan lonjakan pemakaian energi terbarukan.

Pembakaran batu bara untuk menghasilkan listrik akan menghasilkan sekitar 10,373 terawatt-jam listrik di seluruh dunia pada 2023. Angka itu diperkirakan akan turun menjadi 10,332 terawatt-jam pada tahun depan, menurut laporan dari perusahaan riset yang berbasis di Oslo itu.