Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Fitur GoRide Nego milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menghadapi pertentangan dari netizen di media sosial karena dianggap makin menyulitkan posisi mitra pengemudi atau ‘Abang-abang Gojek’.

GoRide Nego sendiri telah diumumkan perusahaan, dan memasuki tahap uji coba.  Dengan fitur ini, konsumen dan mitra pengemudi bisa berkomunikasi langsung dan menyepakati harga atas jasa.

“Ini adalah contoh inovasi Perseroan yang berkesinambungan dengan tujuan menjangkau konsumen,” tulis GOTO di sela-sela rilis kinerja kuartal III-2023, Senin (20/10/2023).

Masyarakat atau netizen di media sosial kemudian merespons. Sebagian berpendapat yang harus dinego adalah potongan biaya aplikasi.

“Ongkos yang kita bayar tidak semuanya untuk driver. Yang harus ditawar itu potongan dari aplikasi yang prosentasenya nggak ngotak [terlalu besar],” tulis M. Soleh Syarief, pemilik akun @f_yathir di platform X.

“Ya nggak usah gojek bayar aplikasi, langsung aja duidnya buat driver semua langsung,” tulis Herlily dari akun @her_fnu.

“Kemarin driver udah ngeluh dapat goceng (Rp5.000) doang padahal orderan jauh, sekarang ditawar lagi,” tulis akun @matifasis.

Tidak semua menyudutkan fitur ini. Pemilik akun @prastyopeuru mengatakan, “Layanan negosiasi for win win solution. lagi pula ini program ujicoba dimana sistem GPS dan sistem online terdata modifikasi tidak ada ojek pangkalan!”

GoRide adalah salah satu layanan pada unit bisnis On-Demand Services milik GOTO. Pada laporan kinerjanya hingga kuartal III Gojek menghasilkan pendapatan kotor Rp8,8 triliun, naik 5% dari tahun lalu. Jika dihitung kuartalan, selama Juli-September pendapatan kotor mencapai Rp3 triliun.

Pada unit On-Demand Services, selain GoRide aja juga layanan jasa antar makanan, GoFood, GoCar, dan pengembangan lewat GoRide Transit — platform satu-satunya di dunia yang mengintegrasikan transportasi publik dan layanan pada aplikasi Gojek.

(bbn/wep)

No more pages