Logo Bloomberg Technoz

Cuaca Ekstrem, Epidemiolog Sarankan Kurangi Kegiatan di Luar

Septiana Ledysia
04 October 2023 05:10

Seorang seniman duduk dengan membawa payung saat cuaca panas di Jembatan Westminster, London, Inggris, Rabu (6/9/2023). (Chris Ratcliffe/Bloomberg)
Seorang seniman duduk dengan membawa payung saat cuaca panas di Jembatan Westminster, London, Inggris, Rabu (6/9/2023). (Chris Ratcliffe/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Cuaca ekstrem sedang melanda wilayah Indonesia membuat masyarakat diminta waspada dan mengurangi kegiatan di luar ruangan.

Epidemiolog Dicky Budiman menilai cuaca ekstrem (El Nino) telah terjadi di seluruh dunia. Fenomena ini diperikarakan akan terjadi hingga akhir tahun depan. 

“Serius ini dampaknya. Terutama terhadap manusia,” kata Dicky saat berbincang dengan Bloomberg Technoz.

Dicky mengutarakan dampak secara langsung terhadap manusia membuat aktivitas menjadi semakin terbatas. Sehingga disarankan untuk jangan terlalu lama di bawah terik matahari.

“Ini akan membuat gampang dehidrasi dan parahnya bisa heatstroke. Artinya, masa kerja seperti petani, peternak, atau petugas yang bekerja di lapangan harus dibatasi. Terutama di jam-jam rawan dari pukul 11 siang hingga 3. Karena suhunya sangat tinggi, paparan sinar mataharinya tinggi pada jam segitu,” ujar Dicky.