Logo Bloomberg Technoz

Max Reyes - Bloomberg News

Bloomberg, Kebakaran hutan yang bermula di dekat kota Lahaina, pulau Maui, Hawaii menghancurkan ribuan hektar tanah. Sebuah perusahaan pemodelan risiko mengatakan perusahaan asuransi diperkirakan akan mengeluarkan biaya sekitar US$3,2 miliar atau setara Rp49 triliun.

Estimasi dari Karen Clark & Co. merupakan data terbaru terkait biaya pembangunan kembali di Maui setelah kebakaran hutan paling mematikan di Amerika Serikat (AS) dalam lebih dari satu abad. Kebakaran ini menewaskan setidaknya 99 orang, menurut perhitungan dari pemerintah Maui. Perkiraan federal menunjukkan kerusakan keseluruhan lebih dari US$5.5 miliar.

Analisis dari Karen Clark berdasarkan citra satelit dan udara menunjukkan bahwa lebih dari 2.200 struktur berada dalam perimeter kebakaran di Lahaina, dengan 3.000 struktur tambahan terpengaruh oleh asap atau efek sekunder lainnya. Sebagian besar bangunan yang rusak adalah hunian, meskipun beberapa properti komersial juga terkena dampak.

Pemerintah daerah mengatakan bahwa kebakaran ini, salah satu dari empat kebakaran di pulau Maui yang sedang dilacak oleh otoritas, telah membakar sekitar 2.170 acre tanah dan sudah terkendali sebesar 85% pada hari Senin (14/8/2023).

Kebakaran lainnya menghasilkan "kerugian yang diasuransikan minimal" karena terjadi di daerah pedesaan yang lebih jauh, kata Karen Clark.

Perusahaan pemodelan risiko ini menunjukkan "proporsi tinggi konstruksi rangka kayu dan konstruksi lama" dalam inventaris bangunan Lahaina sebagai salah satu alasan potensial untuk kerusakan yang parah.

"Di Hawaii, musim kemarau semakin panas dan kering akibat perubahan iklim, yang membuat negara bagian ini lebih rentan terhadap kebakaran semak dan kebakaran hutan," tulis perusahaan tersebut dalam laporannya.

(bbn)

No more pages