Logo Bloomberg Technoz

Bibit Hilirisasi Pasir Kuarsa, China Investasi Rp173 T di Batam

Fransisco Rosarians Enga Geken
28 July 2023 20:40

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat konferensi pers di Istana Negara. (Dok. Sekretariat Kabinet)
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat konferensi pers di Istana Negara. (Dok. Sekretariat Kabinet)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara pemerintah dan perusahaan kaca terbesar di China, Xinyi Group. Rencananya, perusahaan tersebut akan membangun pabrik kaca dan solar panel di Kawasan Industri Rempang, Batam.

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pabrik di Batam tersebut akan menjadi yang terbesar kedua di dunia. Pabrik terbesar pertama juga milik Xinyi Group yang berada di China.

"Total investasinya US$11,5 miliar (Rp173,6 triliun)," kata Bahlil dalam video yang diunggah Sekretariat Presiden, Jumat (28/7/2023).

Menurut dia, keberadaan pabrik Xinyi di pabrik akan menjadi bagian dari kebijakan hilirisasi komoditas pasir kuarsa atau pasir silika. Meski belum tegas, Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju sudah membenarkan rencana penerapan larangan ekspor pada mineral yang jadi bahan baku kaca dan panel surya tersebut.

Menurut Bahlil, hampir 95% dari produksi pabrik kaca dan panel surya di Batam akan ditujukan untuk ekspor. Dua produk terbesar tersebut memang menyasar pasar di luar negeri.