Per akhir kuartal II-2023, BBRI mencatat kenaikan laba bersih 12,4% yoy menjadi Rp44,21 triliun. Apresiasi tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) tumbuh 4,9% yoy menjadi Rp101,19 triliun.

Kenaikan kinerja keuangan Bank BRI juga didukung oleh meningkatnya penyaluran kredit, yang angkanya tumbuh 12,5% yoy menjadi Rp1.250,72 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Kemudian tahun ini, BBRI mendapatkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar mencapai Rp165 triliun. BBRI berkomitmen penuh untuk dapat memenuhi target tersebut mengingat saat ini sudah memiliki infrastruktur yang memadai melalui Ekosistem Ultra Mikro bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero)/PNM.

Pada 2023 lalu, BBRI berhasil berhasil menyalurkan KUR mencapai Rp163,3 triliun kepada 3,5 juta debitur.

BBRI perlu jadi perhatian karena konsisten membukukan profit yang tinggi, yang didorong oleh segmen mikro yang memiliki margin tinggi. BBRI juga konsisten membagikan dividen dengan payout ratio yang tinggi sehingga masuk ke dalam jajaran high dividend.

Analisis Teknikal

Pergerakan harga saham BBRI berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang masa dengan berada di atas MA-200, MA-100, dan MA-50 di perspektif harian (daily time frame). Saham BBRI menarik dicermati di level Rp5.550 sampai Rp5.700, dengan target harga pada resistance psikologis di level Rp6.500, serta pertimbangkan cut loss apabila break support di bawah level harga Rp5.250.

Konsensus Bloomberg

Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 34 analis memberi rekomendasi Beli saham BBRI, dan hanya 1 analis rekomendasikan Tahan. Konsensus menghasilkan target harga potensial saham BBRI dapat mencapai Rp6.414,64 untuk 12 bulan ke depan.