Logo Bloomberg Technoz

Ekonom: Intervensi Valas untuk Jaga Rupiah Ganggu Likuiditas Net

News
02 April 2024 21:29

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia menyebut faktor eksternal menjadi salah satu penyebab anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada Selasa 2 April 2024, hingga ke level Rp. 15.963/ US$. Edi Susianto - Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Sekuritas Bank Indonesia mengatakan, "Rupiah lumayan agak tertekan dari kemarin kelihatannya rupiah banyak terdampak dari pelemahan CNY [yuan China].

Sementara dari domestik ada permintaan USD (dolar AS) terkait repatriasi dan masih outflow-nya asing di pasar SBN. Rilis data inflasi Indonesia kemarin yang di atas ekspektasi yang banyak disebabkan oleh volatile food, ikut mendorong pelemahan rupiah" Dia menambahkan untuk mengatasi nilai tukar rupiah ini Bank sentral akan terus masuk ke pasar agar terjadi keseimbangan permintaan dan penawaran valas di pasar.

Ekonom Bahana Sekuritas, Satria Sambijantoro mengatakan BI justru memiliki andil penting dalam pelemahan rupiah. Dia menjelaskan selama ini BI selalu bersikeras untuk memberikan panduan penurunan suku bunga di tengah situasi yang berlawanan. Seperti yang dilakukan pada Juli, Agustus, dan September 2023 lalu, sebelum menaikkan suku bunga acuan (BI-Rate) secara mengejutkan pada Oktober 2023.

Simak informasi selengkapnya di video berikut ini

(bbn)