Menurutnya, perlindungan tersebut mencakup kegiatan kajian ilmiah, penelitian, hingga audit lingkungan yang dilakukan para akademisi dalam rangka mendukung penanganan bencana dan perbaikan tata kelola lingkungan hidup.

Brian berharap, dengan adanya jaminan hukum tersebut, tim akademisi yang telah melakukan sejumlah pertemuan awal dapat segera bekerja secara optimal. Ia menilai peran perguruan tinggi menjadi sangat penting dalam memberikan masukan berbasis sains dan keahlian kepada pemerintah.

“Jadi kami berharap tim ini yang memang sudah beberapa kali melakukan pertemuan awal akan dapat segera bekerja,” ujarnya.

Ia menambahkan, keterlibatan dosen dan guru besar dalam kajian audit lingkungan merupakan bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam menyelesaikan persoalan kebencanaan nasional. Kolaborasi ini dilakukan bersama Kementerian Lingkungan Hidup sebagai sektor yang memang melakukan penanganan lingkungan.

“Ini diharapkan menjadi salah satu sumbangsih perguruan tinggi maupun dosen-dosen dalam penyelesaian masalah bencana bersama-sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup di Indonesia, khususnya dalam penanganan bencana di Sumatera,” kata Brian.

(dec/spt)