Logo Bloomberg Technoz

"Kita kemungkinan akan melihat pasar terus naik, dimulai dari Asia," kata Tony Sycamore, analis di IG Sydney. "Masalah besar yang masih ada adalah valuasi di sektor AI dan ke mana kita akan melangkah selanjutnya."

Dukungan tren mungkin akan bertahan karena momentum mulai berubah menjadi bullish. (Bloomberg)

Obligasi Australia mengikuti tren penurunan Treasury AS pada awal perdagangan. Imbal hasil obligasi AS naik tipis pada Jumat, setelah Gubernur The Fed New York, John Williams, mengisyaratkan tidak ada urgensi untuk memangkas suku bunga lagi mengingat data tenaga kerja dan inflasi terbaru menunjukkan perbaikan. 

Gubernur The Fed Cleveland, Beth Hammack, mengamini pandangan Williams dalam wawancara dengan Wall Street Journal, memperkuat ekspektasi jeda setelah serangkaian pemotongan suku bunga baru-baru ini.

Meski sejumlah data ekonomi pekan lalu sedikit memberikan kejelasan tentang prospek suku bunga AS, para pelaku pasar terus bertaruh pada dua penurunan suku bunga pada 2026.

"Kami pikir kekhawatiran inflasi yang diungkap oleh beberapa anggota dewan yang hawkish berlebihan, dan risiko keseluruhan di pasar tenaga kerja jelas cenderung mengarah ke penurunan," tulis para ahli strategi Citigroup Inc, termasuk Adam Pickett, dalam catatan kepada klien.

Namun, dengan hanya satu set data bersih yang akan dipublikasikan sebelum pertemuan bulan depan, "hal ini membuat harga pasar saat ini dengan probabilitas penurunan suku bunga sebesar 30% pada Januari terlihat wajar," tulis mereka. 

Pelaku pasar di Asia akan segera mengalihkan fokus ke suku bunga pinjaman utama China bertenor satu dan lima tahun pada Senin sore. Bank-bank komersial diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman mereka tanpa perubahan untuk bulan ketujuh, akibat meningkatnya ekspektasi bahwa People’s Bank of China (PBOC) akan melonggarkan kebijakan moneter tahun depan.

"Ekonomi yang melemah menjelang kuartal keempat meningkatkan urgensi agar ada dukungan tambahan guna mencegah perlambatan yang lebih tajam, di mana pertemuan kebijakan akhir tahun mengisyaratkan pelonggaran moneter sedikit lebih besar pada 2026," kata Eric Zhu dari Bloomberg Economics.

"Kami memperkirakan pemotongan suku bunga berikutnya pada awal tahun depan, yang akan mengarahkan suku bunga pinjaman ke level lebih rendah."

Di sisi lain, data pertumbuhan Inggris dan AS akan dirilis pekan ini, serta risalah rapat kebijakan Bank Sentral Australia (RBA) pada Desember yang mungkin memberi petunjuk apakah RBA akan menaikkan suku bunga pada Februari.

Di Jepang, data inflasi Tokyo dan data tenaga kerja nasional akan dirilis, membantu pelaku pasar menilai prospek kebijakan Bank of Japan (BOJ), setelah suku bunga dikerek dengan hati-hati pekan lalu. 

Di pasar komoditas, harga minyak ditutup sedikit di atas US$56 per barel pada Jumat, akibat kekhawatiran akan kelebihan pasokan yang semakin besar mengalahkan risiko geopolitik terhadap pasokan.

Pemerintahan Donald Trump menaiki kapal tanker Centuries pada Sabtu dini hari dan terus mengejar kapal tanker ketiga, sebab blokade minyaknya terhadap Venezuela terus berlanjut.

Beberapa pergerakan utama di pasar: 

Mata Uang

Yen Jepang naik 0,1% menjadi 157,60 per dolar AS pada pukul 07.11 waktu Tokyo
Dolar Australia tetap stabil di US$0,6612
Euro sedikit berubah ke US$1,1719
Yuan offshore sedikit berubah menjadi 7,0356 per dolar

Obligasi

Imbal hasil obligasi Australia 10 tahun naik empat basis poin menjadi 4,78%

Kripto

Bitcoin sedikit berubah menjadi US$88.113,21
Ether sedikit berubah menjadi US$2.972

Saham

Hang Seng naik 0,5% pada Jumat
S&P/ASX 200 naik 0,5%
Nikkei 225 naik 1,6%

(bbn)

No more pages