Dalam proposal Netflix hanya ingin mengambil alih bisnis streaming dan studio. Dengan nilai Ekuitas sebesar US$72 miliar (Rp1.201 triliun).
Netflix mengaku sudah mendapat dkungan dari seluruh pemegang saham Warner Bros. Terkait pembiayaan, Netflix mengamankan pendanaan utang sebesar US$59 miliar dari Wells Fargo, BNP, dan HSBC.
Dengan biaya pemutusan karena alasan regulasi (regulatory termination fee) yang dibayarkan Netflix sebesar US$5,8 miliar (Rp96 triliun). Dan biaya pemutusan oleh Warner Bros. sebesar US$2,8 miliar (Rp46 triliun).
Netflix menggunakan para penasihat keuangan dari Moelis & Co. bersama Wells Fargo.
Paramount
Sedangkan Paramount yang mengatakan bahwa mereka memiliki restu dari Presiden AS Donald Trump, kembali menawarkan proposal dengan penawaran US$30 per saham dalam bentuk tunai.
Berbeda dengan Netflix, salah satu pemilik studio film besar di Hollywood tersebut akan mengambil alih seluruh perusahaan Warner Bros termasuk CNN dan kawan-kawan.
Dengan Nilai ekuitas mencapai US$74,4 miliar dan tawaran nilai perusahaan sebesar US$108,4 miliar (Rp1.809 triliun).
Kesepakatan akan menggabungkan dua studio besar Hollywood, dua perusahaan kabel, dan dua jaringan berita berpengaruh, yang dapat menimbulkan kekhawatiran antimonopoli tersendiri.
Paramount mengatakan mereka yakin telah menghilangkan potensi yurisdiksi CFIUS atas kesepakatan tersebut.
Dukungan pembiayaan didapatkan dari keluarga Ellison dan RedBird Capital.
Pembiayaan lain disediakan oleh Bank of America, Citibank, Apollo, dana dari Arab Saudi, Qatar, dan Abu Dhabi, serta Affinity Partners milik Jared Kushner.
Biaya pemutusan karena alasan regulasi (regulatory termination fee) yang dibayarkan sebesar US$5 miliar. Dan biaya pemutusan oleh Warner Bros diusulkan 3,75% dari nilai ekuitas.
(spt)
































