PIS Jaga Distribusi Energi dan Bantuan di Tengah Cuaca Ekstrem

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) mengerahkan armada dan meningkatkan kesiagaan pelautnya untuk memastikan distribusi energi serta penyaluran bantuan ke wilayah terdampak bencana di Sumatra tetap berjalan lancar di tengah cuaca ekstrem.
Pjs Corporate Secretary PIS, Vega Pita, mengatakan cuaca ekstrem menjadi tantangan serius bagi kapal-kapal PIS dalam mengirimkan energi. "Namun kami menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk memastikan distribusi BBM dan LPG tetap berjalan, seperti pengalihan rute dan penyiapan armada untuk antisipasi percepatan tambahan stok. Selain itu, kapal kapal kami juga siap dioptimalkan untuk penyaluran bantuan ke wilayah terdampak banjir di Sumatra," ujarnya.
Salah satu upaya mitigasi dilakukan di Fuel Terminal (FT) Medan, ketika tiga kapal yang membawa 280 ribu barel Pertalite dan 30 ribu KL solar sempat kesulitan bersandar sejak 23 November 2025 sebelum akhirnya dapat bersandar pada 1 Desember 2025. Selama periode tersebut, PIS berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga untuk mengalihkan distribusi BBM dari IT Lhokseumawe, FT Kisaran, dan FT Siantar menggunakan truk tangki. PIS juga mempercepat kedatangan dua kapal tambahan yang membawa 100 ribu barel Pertalite dan 6.000 KL solar pada 28–29 November 2025.
Sebagai Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML), PIS turut menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak banjir, termasuk di Sibolga, Sumatra Utara. Bantuan dikirim menggunakan kapal MT Kamojang dan MT Kasim dari Teluk Kabung menuju Sibolga, lalu dipindahkan ke kapal Mooring Boat Transko Tawes milik PT Pertamina Trans Kontinental (PTK). Perjalanan selama empat hari ini menghadapi hambatan ketika kapal kandas, sehingga bantuan harus dipindahkan ke perahu kecil sebelum akhirnya tiba di Pelabuhan Terminal BBM Sibolga. Kapal PTK lainnya, Transko Sikatan, juga mendukung penyaluran logistik ke Lhokseumawe.
"Kami terus bergerak cepat untuk mengatasi kendala pengangkutan BBM dan berharap kondisi cuaca bisa membaik hingga distribusi energi bisa berjalan maksimal, dan distribusi bantuan bisa diterima oleh masyarakat terdampak," jelas Vega.
Tantangan di lapangan juga dirasakan langsung para pelaut. Captain Dona Kurnia dari PIS mengisahkan kondisi ekstrem saat membawa kapal tanker dari Cilacap menuju Wayame. “Setelah 2 hari berlayar, memasuki Laut Bali dan Laut Banda cuaca berubah signifikan, angin kencang, ombak besar, yang menyebabkan kapal rolling sehingga barang-barang yang ada di kapal berantakan," ujar Dona.
Ia menjelaskan bahwa kesiapan kru dan kapal sangat krusial dalam menghadapi cuaca buruk. “Kebetulan saat ini sedang musim cuaca buruk di samudera. Jadi banyak hal yang harus disiapkan, terutama kru yang siap menghadapi cuaca buruk di tengah perjalanan, memastikan kondisi mesin prima, alat-alat keselamatan dalam kondisi yang siap sedia, memilih rute yang efektif dan aman,” imbuhnya.
Untuk memperkuat distribusi energi selama periode Nataru 2025/2026, PIS menyiapkan 332 kapal tanker serta 338 kapal pendukung dari PTK untuk memastikan kelancaran proses sandar dan bongkar muat.
Selain memastikan energi tersalurkan, PIS juga bergerak cepat menyalurkan bantuan bekerja sama dengan BNPB dan Filantra. Bantuan berupa selimut, perlengkapan sanitasi, dan kebutuhan harian didistribusikan ke warga terdampak banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat melalui program Pertamina Peduli. Penyaluran bantuan akan dilakukan bertahap.
"Sebagai bagian dari Pertamina Group, PIS selalu melayani dari hati untuk memberikan tenaga terbaik kami bagi masyarakat dalam menyalurkan energi, maupun membantu masyarakat yang membutuhkan," tutup Vega.































