BYD sedang berjuang untuk mempertahankan posisinya sebagai produsen kendaraan listrik terkemuka di China.
Perusahaan hanya mengirimkan sekitar 1,1 juta mobil dalam tiga bulan hingga September, turun 1,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Para analis memperkirakan hasil kuartalannya akan menunjukkan peningkatan penjualan sebesar 7,4%, laju paling lambat sejak awal 2024.
"Hasilnya bisa beragam, karena peningkatan margin dari promosi yang semakin sedikit dan potongan harga dealer yang lebih rendah akan mengimbangi sebagian besar bauran produk yang kurang menguntungkan," tulis analis Morgan Stanley, termasuk Tim Hsiao, dalam sebuah catatan baru-baru ini.
Dengan kampanye China untuk mengekang persaingan yang berlebihan, "semua mata tertuju pada kapan dan bagaimana BYD dapat kembali mendapatkan momentum penjualan di kuartal keempat menjelang peningkatan siklus modelnya pada tahun 2026," tambah mereka.
Sementara itu, para pedagang opsi telah meningkatkan taruhan mereka pada saham BYD. Jumlah put dan call yang beredar telah melampaui 650.000 kontrak, mendekati rekor yang dicapai sebelum berakhirnya kontrak pada bulan September.
(bbn)




























