Logo Bloomberg Technoz

Indonesia Perpanjang Impor Listrik dari Malaysia, Kuota 200 MW

Nyoman Ary Wahyudi
17 October 2025 15:10

Ilustrasi Petugas PLN yang sedang melakukan pemeliharaan jaringan transmisi guna menjaga keandalan pasokan listrik kepada masyarakat. (Dok. PLN)
Ilustrasi Petugas PLN yang sedang melakukan pemeliharaan jaringan transmisi guna menjaga keandalan pasokan listrik kepada masyarakat. (Dok. PLN)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah tengah mengurus perpanjangan impor listrik dari Sarawak Energy Berhad (SEB), Malaysia untuk menutup defisit listrik di Kalimantan Barat atau biasa disebut sistem Khatulistiwa.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan kementeriannya tengah mengurus perpanjangan impor tersebut antara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dengan anak usaha SEB, Sarawak Electricity Supply Corporation (SESCO).

“Ini kan sudah berjalan dan juga ini lagi perpanjangan perizinan dan itu juga kita lakukan fasilitasi,” kata Yuliot saat pertemuan 43rd ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) & Associated Meeting di Kuala Lumpur Malaysia, Kamis (16/10/2025), dikutip dari siaran pers.

Yuliot membeberkan total impor listrik yang terjalin dengan perusahaan setrum Malaysia itu sekitar 200 megawatt (MW) untuk menambal defisit kelistrikan di Kalimantan Barat.

Di sisi lain, Yuliot menambahkan, pemerintah berkomitmen untuk mendukung program interkoneksi kelistrikan antarnegara anggota Association of Southeast Asian Nations (Asean) atau biasa disebut Asean Power Grid (APG).

Wamen ESDM Yuliot Tanjung di 43rd ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) & Associated Meeting di Malaysia, Kamis (16/10/2025) (Dok. Kementerian ESDM)