Logo Bloomberg Technoz

Gempa M 7,4 yang terjadi pada pukul 08.43.58 WIB ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Episenter gempa yang berlokasi di laut pada jarak 275 Km arah Barat Laut Pulau Karatung menjadi pemicu utama munculnya gelombang tersebut.

Peristiwa ini sebelumnya telah memicu peringatan tsunami Waspada di lima wilayah, termasuk Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Minahasa Utara Bagian Selatan, Minahasa Bagian Selatan, dan Supiori. Guncangan gempa utama juga dirasakan di Tahuna (intensitas IV MMI) dan Manado (intensitas II MMI).

BMKG menjelaskan bahwa gempa ini berasal dari aktivitas kompleks Tektonik Filipina, sebuah zona rawan yang dibentuk oleh interaksi Lempeng Pasifik, Eurasia, Indo-Australia, dan Lempeng Laut Filipina.

Kawasan episenter gempa ini memiliki catatan historis tsunami yang signifikan. Data dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mencatat beberapa kejadian dalam 50 tahun terakhir, antara lain:

  • 17 Mei 1992 (M 7,3): Menghasilkan gelombang tertinggi, mencapai 6 meter.
  • 2 Desember 1972 (M 7,4): Menciptakan gelombang setinggi 0,5 meter.
  • 2 Desember 2023 (M 7,6): Terdeteksi gelombang setinggi 0,32 meter.

Meskipun ketinggian gelombang yang terdeteksi hari ini relatif kecil, BMKG tetap mengimbau masyarakat di wilayah berstatus Waspada untuk menjauhi area pantai dan tepian sungai hingga status waspada dicabut secara resmi.

(fik/spt)

No more pages