Logo Bloomberg Technoz

Sepertinya faktor eksternal menjadi pendorong utama penguatan rupiah. Investor sudah berekspektasi Bank Sentral AS Federal Reserve akan kembali lagi menurunkan suku bunga acuan dalam pertemuan FOMC selanjutnya pada Oktober mendatang.

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) ke 3,75–4% adalah 89,8%. Probabilitas suku bunga acuan bakal ditahan di 4–4,25% hanya terbilang 10,2%.

Penurunan suku bunga akan membuat investasi di aset–aset berbasis dolar AS (terutama di instrumen berpendapatan tetap) menjadi kurang menarik. Alhasil, dolar AS mengalami tekanan jual dan nilai tukarnya jatuh.

Kemarin, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) terpangkas 0,31% ke posisi 97,341 berdasarkan data Bloomberg.

Pagi ini, DXY tersebut masih terpeleset di zona merah. Pada pukul 9:30 WIB, Dollar Index turun 0,04%.

(fad/wep)

No more pages