Pelemahan pada saham konsumen non primer diperberat oleh amblesnya harga saham PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) drop 12,2%, dan saham PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) yang turun 9,91%. Serta saham PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) drop 9,26%.
Adapun saham–saham infrastruktur juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terpeleset 6,91% dan saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) juga terjebak di zona merah dengan penurunan 6,86%. Serta saham PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) drop 5,17%.
Hingga penutupan perdagangan, indeks LQ45 yang berisikan saham–saham Big Caps tercatat melemah mencapai 1,78% dan 14,45 poin ke level 797,11.
Adapun saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) memimpin pelemahan saham LQ45 karena telah mengalami penurunan harga mencapai 6,47%. Disusul oleh melemahnya saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang ambles 4,65%.
Sedangkan saham–saham unggulan LQ45 selanjutnya, seperti saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berada pada zona merah dengan kehilangan 4,33%. Saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) juga melemah 4,27%.
Sama halnya dengan saham PT Ciputra Group Tbk (CTRA) yang melemah 4,25%. Untuk PT Indah Kiat Pulp and Paper Corp Tbk (INKP) sahamnya drop 4,08%.
Utamanya, sentimen situasi keamanan dan politik dalam negeri yang kurang kondusif memicu terjadinya tekanan jual.
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG masih mampu bertahan di atas level MA–20 dan MA–200. Namun indikator MACD dan Stochastic RSI mengalami death cross, disertai dengan tekanan volume jual.
“Jika investor masih bersikap wait and see, maka diperkirakan IHSG akan bergerak sideways pada kisaran 7.800 – 7.900. Sedang jika situasi sudah kondusif dan IHSG kembali bergerak di atas level 7.900, maka IHSG berpeluang kembali menguji resistance 7.970 – 8.022,” jelas riset Phintraco, Jumat.
Namun jika IHSG ditutup di bawah level 7.760, maka diprediksi berpotensi menguji level support di 7.630 – 7.680. Gejolak panas di Jakarta menjadi perhatian utama bagi IHSG. Perkembangan sosial politik dalam negeri jadi sentimennya.
“Berlanjutnya aksi demo mahasiswa, ditambah adanya korban tewas pada insiden semalam, membuat para pelaku pasar memilih profit taking,” terang Mirae Asset Sekuritas pagi ini, Jumat.
Kecemasan tensi yang memanas dari dalam negeri terkait dengan demonstrasi, serta keluarnya dana asing dalam beberapa hari. Jadi sentimen pemberat IHSG pada perdagangan hari ini, mengutip riset harian Panin Sekuritas.
“Melemahnya IHSG hari ini imbas dari profit taking investor atas kurang kondusifnya situasi dalam negeri saat ini,” jelas Panin dalam riset terpisah.
IHSG dibayangi oleh sentimen gejolak sosial–politik nasional baru–baru ini yang sedang tidak baik–baik saja.
“Kondisi sosial makin tidak kondusif setelah demonstrasi kemarin dengan konsentrasi massa dan kekacauan sosial terus berlanjut hingga pagi ini di sejumlah titik tertentu. Dalam diskusi kami dengan seorang ahli politik tadi malam, kami melihat potensi ketidakpuasan terhadap kinerja parlemen berkembang menjadi konflik antar kelas,” sebut riset Mega Capital Sekuritas.
(fad/wep)


























