Khusus tahun ini, investasi untuk program Lisdes ditargetkan mencapai Rp4,52 triliun, dengan perincian Rp3,85 triliun untukk pembangunan jaringan listrik perdesaan, Rp0,22 triliun untukk peningkatan jam nyala 24 jam per hari, dan Rp0,45 triliun untuk bantuan pasang baru listrik (BPBL) atau instalasi gratis.
Di sisi lain, Hendra menuturkan, kementeriannya bakal melanjutkan program konservasi energi untuk menopang target peningkatan bauran EBT lewat efisiensi pemakaian energi.
“Konsep manajemen energi itu agar penggunaan energi lebih efisien. Misalnya, peralatan listrik yang beredar di pasaran harus mengikuti kaidah efisiensi dengan adanya skema label energi,” kata dia.
Sebelumnya, Prabowo menargetkan Indonesia akan menggunakan 100% pembangkit listrik dari EBT dalam bauran energi primer nasional lebih cepat dari 10 tahun ke depan.
Hal itu, menurutnya, sekaligus merupakan upaya negara untuk mencapai kedaulatan energi
Prabowo menegaskan Indonesia juga tetap akan memacu produksi minyak dan gas bumi (migas), meskipun transisi menuju energi bersih akan dipercepat.
“Energi terbarukan adalah masa depan. Kita harus genjot pembangunan pembangkit dari surya, hidro, panas bumi, dan bioenergi,” ujarnya dalam pidato RAPBN 2026 beserta Nota Keuangannya, Jumat (15/8/2025).
Prabowo menggarisbawahi bahwa pemerintah membidik agar Indonesia bisa menjadi “pelopor energi bersih dunia.”
“Kita harus capai 100% pembangkit listrik dari EBT dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat. Saya yakin hal ini bisa dicapai. Dari target [emisi nol bersih] dunia pada 2060, kita bisa mencapainya jauh lebih cepat,” tegas Kepala Negara.
Kementerian ESDM membeberkan total kapasitas terpasang EBT baru mencapai 15,2 GW atau 14,5% dari total pembangkit nasional per Semester I-2025.
Realisasi pembangkit EBT terpasang itu terpaut jauh dari target yang dicanangkan pemerintah mencapai 23% sampai akhir tahun ini.
Adapun, penambahan kapasitas terpasang EBT sepanjang Januari sampai dengan Juni 2025 sebesar 876,5 megawatt (MW), naik 15% dibandingkan dengan penambahan kapasitas EBT untuk keseluruhan tahun 2024 di level 761,9 MW.
(azr/naw)
































