“Yang pasti kementerian ESDM turut berdukacita dengan kondisi yang terjadi, jatuhnya korban jiwa,” tuturnya.
Dalam kaitan itu, Anggia mengatakan Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja Sama untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi bakal menjadi solusi untuk mengatasi sumur minyak ilegal yang beroperasi.
Nantinya, sumur-sumur yang telah beroperasi akan bekerja sama dengan KKKS terkait dengan aspek pemanfaatan teknologi, operasional, aspek keamanan, serta kelestarian lingkungan hidup.
“Sumur masyarakat akan dinaungi di bawah BUMD, koperasi, dan UMKM, nanti mereka yang punya kewajiban mengatur safety-nya,” jelas dia.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora melaporkan sumur minyak yang terbakar di Dusun Gendono, Desa Gandu, Bogorejo, Kabupaten Blora masih belum dapat dipadamkan hingga siang hari.
BPDB Blora juga melaporkan terdapat 4 alat berat yang diterjunkan untuk menangani kebakaran itu.
Dalam keterangan resmi BPBD Blora, dijelaskan bahwa kebakaran hebat di sumur minyak tersebut masih berlangsung per 10.30 WIB. Empat alat berat berupa ekskavator milik Dinas PUPR Blora diturunkan untuk membuat tanggul penghalau di sekitar sumur.
Nantinya, pemadaman akan difokuskan pada wilayah sumur hingga tanggul penghalau yang dibangun tersebut.
“Sampai laporan ini dilaporkan team gabungan masih berada di lokasi dan masih melaksanakan proses pemadaman dan pemantauan,” tulis BPBD Blora, dalam keterangan resmi pada Selasa (19/8/2025).
Peristiwa kebakaran maut tersebut mengakibatkan 300 keluarga terdampak, dengan perincian 750 orang harus mengungsi.
BPDB Blora menegaskan masyarakat terdampak untuk sementara bermukim di tenda darurat dan rumah kerabatnya.
Di sisi lain, BPDB Blora mencatat terdapat sebanyak 3 orang tewas dalam insiden tersebut, dan 2 lainnya masih dirawat di rumah sakit.
Adapun, terbakarnya sumur minyak rakyat tersebut menyebabkan 1 rumah warga rusak berat dan 4 rumah warga rusak sedang.
(azr/naw)
































